Assalamualaikum...

Halo sobat My Blog My Daily semua, kembali lagi bersama saya Muhammad Ilham sebagai selaku admin sekaligus penulis di blog ini, semoga kalian semua tidak ada yang bosan ya membaca tulisan saya ini hehehe.

Sebelumnya, apa kabar nih sobat semua? apakah diantara sobat pembaca ada yang masih merasakan liburan semester seperti saya ini?. Atau jangan-jangan udah mulai masuk?. Sudah masuk atau masih berlibur, saya berharap sobat semua sedang dalam keadaan yang sebaik-baiknya.

Jadi gini sob, kebetulan kemarin saya baru aja selesai membaca sebuah novel lagi yang tentunya ceritanya teramat bagus. Lagi-lagi saya membaca novel karya om Tere Liye dan kali ini novelnya berjudul "Sunset & Rosie".



Pada kesempatan kali ini saya ingin me-review sedikit tentang novel ini. Sebenarnya ini novel sudah terbit dari tahun 2011 silam, tetapi saya baru berkesempatan membeli dan membacanya di tahun 2018 ini. Kenapa? karena pada tahun 2011 saya tidak suka membaca, bahkan saya mungkin belum tahu apa itu "novel".

Oke, sebelum masuk ke sinopsis, pembahasan mengenai novel, dan opini atau pendapat saya nantinya mengenai novel ini, saya akan lebih dulu memberikan detail dari novel ini, sebagai informasi saja buat sobat pembaca semua. Berikut detail buku novel Sunset & Rosie.

Detail Buku



Judul : Sunset & Rosie
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Tahun Terbit : Cetakan I, November 2011. Cetakan XXII, Maret 2018
Jumlah Halaman : 426 Halaman

Sinopsis


Sebenarnya, apakah itu perasaan? Keinginan? Rasa memiliki? Rasa sakit, gelisah, sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian? Bukankah dengan berlalunya waktu semuanya seperti gelas kosong yang berdebu, begitu-begitu saja, tidak istimewa. Malah lucu serta gemas saat dikenang.
Sebenarnya, apakah pengorbanan memiliki harga dan batasan? Atau priceless, tidak terbeli dengan uang, karena kita lakukan hanya untuk sesuatu yang amat spesial di waktu yang juga spesial? Atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja, dan selalu menyenangkan untuk dilakukan berkali-kali.
Sebenarnya, apakah itu arti 'kesempatan'? Apakah itu makna 'keputusan'? Bagaimana mungkin kita terkadang menyesal karena sebuah 'keputusan' atau sepucuk 'kesempatan'? Sebenarnya, siapakah yang selalu pantas kita sayangi?

Dalam hidup ini, ada banyak sekali pertanyaan tentang perasaan yang tidak pernah terjawab. Sayangnya, novel ini juga tidak bisa memberikan jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan itu. Novel ini ditulis hanya untuk menyediakan pengertian yang berbeda, melalui sebuah kisah keluarga hebat di pantai yang elok. Semoga setelah membacanya, kita akan memiliki satu ruang kecil yang baru di hati, mari kita sebut dengan kamar 'pemahaman yang baru'. Selamat membaca.

Tentang Isi Novel


Novel ini mengisahkan tentang keluarga kecil Rosie yang tinggal di daerah Gili Terawangan. Rosie memiliki empat anak yang keempat-empatnya diberi nama seperti nama bunga, yaitu Anggrek, Sakura, Jasmine, dan si kecil yang cubby Lili.

Tegar adalah seorang teman atau bisa dibilang sahabat kecil Rosie yang sangat-sangat dekat. Selain merupakan sahabat Rosie, Tegar berperan juga sebagai paman dari anak-anak Rosie. Merekapun sangat menyayangi dan menghormati Tegar.

Bisa dibilang, itu merupakan keluarga yang sangat-sangat bahagia, hingga sebuah musibah merenggut semua kebahagiaan itu. Senja adalah waktu dimana musibah itu terjadi. Senja seharusnya menjadi momen-momen yang paling indah bagi Rosie, tapi tidak di hari itu. Empat puluh tujuh detik yang biasanya menyenangkan, berubah menjadi amat menyedihkan untuk dikenang.

Sebuah Bom meledak di Jimbaran, musibah tersebutlah yang sukses merenggut seluruh kebahagiaan keluarga kecil tersebut. Hidup tak selamanya indah, termasuk dalam hidup tegar. Itu kali kedua ia merasakan perasaan yang teramat sakit, kenangan di masa lalunya memaksa untuk keluar kembali. Tentang persahabatan. Tentang cinta. Tentang sebuah kesempatan.

Mari di Bahas...


Oke seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, novel ini menceritakan tentang kejadian yang sangat memilukan bagi warga Bali, bagi warga Indonesia, seluruh negeri pada saat itu berkabung, seluruh negeri dilanda kesedihan yang mendalam, kejadian bom Bali.

Saya salut dengan om Tere Liye, beliau bisa membuat sebuah cerita dengan latar sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di negeri ini. Merupakan novel yang sungguh bisa membuat air mata para pembacanya keluar tanpa terduga sebelumnya. Bagaimana tidak? Rosie dengan keluarga kecilnya sedang merayakan hari ulang tahun pernikahannya, seharusnya itu menjadi hari terindah, tetapi nyatanya tidak demikian.

Konflik tidak berhenti sampai disitu sob, om Tere ternyata sudah menyiapkan konflik batin yang terdapat diantara tiga tokoh di dalamnya, yaitu Tegar, Rosie, dan Sekar. Untuk mengetahui konflik apa itu, silahkan baca novelnya terlebih dahulu, karena saya tidak akan spoiler disini.

Dan sekali lagi saya dibuat terkagum-kagum oleh novel karya om Tere Liye ini. Tidak hanya sekedar novel fiksi biasa, tetapi banyak pesan moral, bahkan pengetahuan tentang sejarah di dalamnya. Sehingga membuat saya ingin mengetahui kembali cerita bom di Bali tersebut, karena pada saat itu saya mungkin baru berumur delapan tahun.

Dalam segi penggambaran latar, sudah pasti om Tere itu ahlinya, dan iya juga sukses memberi gambaran latar dalam novel ini. Penggambaran latarnya sangatlah detil, tetapi mudah di mengerti oleh pembaca, bahkan pembaca bisa sambil berimajinasi tentang latar tempat kejadian di novel tersebut, termasuk saya.

Novel ini juga sukses membuat saya ingin pergi ke Gili Terawangan, karena setiap kata-katanya menggambarkan bahwa Gili Terawangan adalah tempat yang sangat-sangat indah. Mungkin saya akan kesana, tapi tidak tahu kapan hehehe. Terima kasih om Tere sudah menghadirkan saya sebuah pengalaman ke tempat itu walau hanya dengan membaca novel saja.

Berikut ini adalah beberapa kata-kata yang terdapat di novel Sunset & Rosie :

  1. "Tak peduli seberapa membahagiakan atau menyedihkan, hidup harus terus berlanjut. Waktulah yang selalu menepati janji dan berbaik hati mengobati segalanya."
  2. "Kau tidak akan mendapatkan seseorang kalau kau terlalu mencintainya."
  3. "Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. Mengerti walau menyakitkan itu harus dilalui agar langkah kita menjadi jauh lebih ringan. Ketahuilah, memaafkan orang lain sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri."
  4. "Kau tidak akan pernah ingin kembali karena aku tidak pernah menjadi tempat kau pulang."
  5. "Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya...Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik."
Pokoknya novel ini bagus banget deh dan saya saranin buat kalian yang belum baca novel ini, segera beli dan baca dijamin kalian memiliki pengalaman membaca yang tidak akan pernah terlupakan.

Baca juga :

Bahas Novel Tentang Kamu-Tere Liye
[Bahas] Novel "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi" karya Boy Candra
Bahas novel "Ceros dan Batozar" dan "Komet" oleh Tere Liye
[Novel] Hujan oleh Tere Liye : Kisah masa depan, tentang Lail dan Esok
Sinopsis+Kutipan Novel Serial Bumi By Tere Liye

Oke mungkin segitu aja untuk review novel kali ini, semoga dapat bermanfaat buat sobat pembaca semuanya. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati sobat semua, terima kasih buat yang sudah membaca.

Wassalamualaikum...

0 Comments