Assalamualaikum...

Hay sobat semua, seperti biasa saya selalu menyapa kalian para pembaca setia blog ini, semoga kalian selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT aammmiiinnnn. Pada kali ini saya mau ngebahas sedikit tentang novel yang belum lama ini saya baca, novel tersebut udah cukup lama diterbitkan namun saya baru ada kesempatan untuk baca kali ini. Novel yang berjudul "Hujan" karya Tere Liye yang saya maksudkan, mungkin bagi para pecinta buku novel udah nggak asing lagi dengan novel terbaru Tere Liye yang satu ini.


Lagi-lagi saya dibuat terkesan oleh om Tere lewat karyanya dan pada kali ini saya benar-benar terkesan oleh novel Hujan. Seperti biasa, setiap tulisan yang dibuat oleh om Tere sukses membuat saya seakan-akan masuk bahkan terasa menyaksikan secara langsung adegan demi adegan yang terjadi di cerita tersebut. Kesedihan, kebahagiaan, kemarahan, dan kesakitan yang tokoh alami di cerita ini praktis membuat saya seakan-akan ikut merasakan juga. Sebelumnya saya membaca novel om Tere yang judulnya "Rindu" dimana novel tersebut menceritakan kejadian lampau, namun kebalikannya novel "Hujan" menceritakan kejadian di masa depan. Seperti apakah ceritanya? mari simak pembahasannya.

Novel Hujan menceritakan tentang kehidupan di masa depan tepatnya pada tahun 2040-2050an, dimana pada masa itu teknologi telah berkembang pesat. Semua serba otomatis dan hampir semua aspek melibatkan robot di dalamnya untuk mempermudah kegiatan manusia. Namun, saat manusia di bumi sedang merayakan kelahiran seorang bayi, dimana bayi tersebut merupakan penduduk bumi yang ke 10 miliar terjadilah bencana yang sangat mengerikan. Bencana letusan gunung api purba yang sangat dahsyat, seluruh belahan dunia merasakan dampaknya dan semenjak itu populasi manusia berkurang secara drastis.

Bagi mereka penduduk bumi yang tersisa, selamat dari bencana tersebut merupakan anugerah sekaligus keajaiban dari Tuhan untuk itu sesulit apapun keadaan saat ini mereka tetap berusaha untuk bertahan, terutama bagi Esok dan Lail. Lail kehilangan seluruh keluarganya karena bencana tersebut, Esok pun demikian keempat saudaranya meninggal, namun ia lebih beruntung dibanding Lail karena ibu Esok selamat. Lail sangat terpukul menerima kenyataan pahit tersebut, namun Esok tidak pernah membiarkan Lail menyerah pada keadaan, untuk itu Esok selalu berada di samping Lail. Hingga suatu hari mereka terpaksa berpisah, menyakitkan bagi Lail karena pada saat itu pula ia sudah sangat merasa nyaman dengan Esok.

Cerita ini sangat menyentuh, saya selalu punya pertanyaan ketika membaca karya om Tere "Kira-kira om Tere Liye bisa dapet ide cerita kaya gini darimana ya?". Soalnya ceritanya itu bener-bener menarik sob, bener-bener recommended banget buat kalian yang sangat suka novel. Terlebih lagi banyak sekali amanat yang terkandung didalamnya, contohnya sesulit apapun keadaan kita harus tetap bertahan.

Ya, mungkin segitu aja ya sob untuk postingan kali ini. Semoga tulisan saya yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi sobat pembaca semua. Mohon maaf jika ada kata saya yang kurang mengenakkan bagi sobat dan mohon maaf juga kalo saya jarang ngepost, belakangan ini lagi disibukkan dengan tugas kuliah sob hehehe ciee Maba ekhem. Oke segitu aja.

Wassalamualaikum...

0 Comments