Ceritaku
Pengalaman Mengerikan : Tertabrak Motor
Assalamualaikum...
Setiap orang memiliki kejadian yang tidak mengenakkan, entah itu di putusin pacar, di marahin orang tak di kenal, ketahuan kentut saat di bus transjakarta atau hal lainnya. Saya pun juga memiliki kejadian yang tidak mengenakkan, tetapi lebih tidak mengenakkan daripada yang telah saya sebutkan tadi.
Salah satu kejadian tidak mengenakkan yang pernah saya alami adalah saat saya tertabrak seseorang yang sedang mengendarai sepeda motor. Kejadian itu masih saya ingat hingga saat ini, meski sebenarnya telah berlalu sekitar 5 tahun lamanya.
Saya masih dapat mengingat kejadian tersebut dengan sangat-sangat jelas, hanya kejadiannya saja, kalau hari ataupun tanggal tepatnya itu terjadi saya sudah lupa. Setelahnya saya bersyukur masih bisa selamat dan tidak ada luka yang parah, hanya jari kaki saja yang berdarah, itu pun karena awalnya memang sudah ada luka.
Semoga cerita ini bisa dijadikan pelajaran buat kita semua untuk selalu berhati-hati ketika mengendarai kendaraan bermotor. Pelan dan ngebut itu sama saja, intinya itu kita harus berhati-hati.
Awal Mula Kejadiannya
Kalau tidak salah saat itu saya sedang ada urusan di sekolah, saya lupa ada urusan apa. Oh ya saat itu saya sudah duduk di bangku SMK ya sob. Biasanya kalau ke sekolah tuh saya menggunakan sepeda motor dan lewat jalan kecil atau istilahnya jalan tikus gitu lah, jadi saya tidak lewat jalan besar.
Singkat cerita, semua urusan telah selesai dan saya pun hendak pulang mengendarai sepeda motor kesayangan saya. Saat itu saya tidak sendiri, saya bersama teman saya, sebut saja namanya itu Mawar.
Oh ya, itu merupakan tahun dimana saya baru bisa dan di bolehkan mengendarai sepeda motor oleh orang tua saya. Selayaknya orang yang baru bisa mengendarai motor, saya pun sangat berhati-hati saat itu. Saya benar-benar fokus menatap kedepan, mengamati situasi jalan. Polisi tidur, jalan berlubang, anak-anak bermain, semua hal seperti itu tidak luput dari pengawasan saya. Karena ya saya tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Baca juga : Nabil si Penghancur Mainan.
Baca juga : Nabil si Penghancur Mainan.
Saya pun pada saat itu memacu sepeda motor saya cukup pelan, di tambah lagi saya kan saat itu lewat jalan tikus yang kanan dan kirinya rumah warga, jadi ya tidak mungkin kencang. Pernah suatu saat karena saking fokusnya menatap jalan, saya tidak sadar bahwa ada teman yang sempat memanggil saya.
Bukannya sombong atau apa, tapi memang saat itu saya sama sekali tidak tahu bahwa ada teman yang memanggil hehehe.
Oke kembali ke cerita. Karena saya saat itu sedang ngeboncengin si Mawar ya otomatis saya anterin doi pulang dulu dong, masa iya saya langsung pulang kerumah saya, lah ini orang di taro dimana nantinya? Wkwkwk.
Jadi sampailah saya pada sebuah ujung jalan tikus atau jalan kecil ini, di depan saya terbentang jalan besar dan seberang jalan itu merupakan gang rumahnya si Mawar. Sebelumnya saya sudah bilang bahwa saya termasuk orang yang sangat hati-hati dalam berkendara, jadi ketika saya mau nyebrang pun saya selalu tengok kanan dan kiri. Tidak hanya sekali, bahkan saat itu sampai berkali-kali untuk memastikan saya aman saat menyebrang nantinya.
Memang dasarnya lagi apes kali ya, saya tuh sudah melihat kanan kiri dan memang jalanan lagi kosong maka dari itu saya memberanikan diri untuk menyebrang. Tetapi entah kenapa saat saya sampai di tengah jalan, sudah sebentar lagi selesai menyebrang ada motor dari arah kiri melaju kencang dan menabrak saya dan Mawar juga tentunya.
Reflek si Mawar pun teriak dan ada sebuah keajaiban yang terjadi. Sebelum itu saya akan memberikan gambaran terlebih dahulu, jadi saya tuh ditabrak dari arah kiri sob dari samping, bukan adu banteng dari arah depan. Logikanya jika di tabrak dari arah samping dengan kecepatan yang kencang sudah pasti yang ditabrak akan mental ya sob, minimal jatuh lah.
Baca juga : Mengenang Hobi Fotografi yang Sudah di Tinggalkan.
Baca juga : Mengenang Hobi Fotografi yang Sudah di Tinggalkan.
Tetapi saya tidak. Saya, Mawar, dan motor saya bahkan tidak bergeser sedikit pun dari tempat kejadian saya di tabrak. Benar-benar tidak bergeser sedikitpun.
Efek dari di tabrak saya agak sesak napas sesaat dan sulit untuk mengeluarkan suara. Kalau Mawar itu kakinya bengkak biru gitu, oh ya untuk kondisi motor pun bagian bawah atau footstep pengemudi agak pecah.
Seketika kondisi jalan pun ramai dan orang yang menabrak mulai ingin di hakimi warga sekitar. Saya tidak ingin hal seperti itu terjadi, saya mencoba untuk melerai semuanya meski saya sangat sulit rasanya untuk mengeluarkan suara.
Singkat cerita warga sekitar mulai tenang, saya sudah menepikan motor saya sembari melihat beberapa kerusakan yang ada di motor saya. Ya, kerusakannya hanya di footstepnya saja yang pecah, oh ya saat itu saya menggunakan motor matic sob. Orang yang menabrak saya pun masih sangat muda, ia berkata sedang terburu-buru dan meminta maaf kepada saya dan Mawar.
Orang tersebut berencana mengganti kerugian yang saya alami, menunjukkan selembaran uang seraya berkata "saya cuma punya uang segini bang". Saat itu saya membiarkan ia pergi begitu saja tanpa mengganti kerugian yang saya alami, saya tidak mau saja hanya karena untuk mengganti rugi ia harus menyerahkan semua uang yang iya pegang saat itu. Dari raut wajahnya pun saya menilai bahwa ia butuh uang itu, makanya saya jadi tidak tega.
Warga sekitar pun sempat menyayangkan perbuatan saya yang menyuruh orang tersebut pergi begitu saja. Tapi saat itu saya merasa sudah melakukan hal yang tepat. Oh ya yang membuat saya susah sekali berbicara dan sesak saat itu karena bagian tubuh sebelah kiri saya tertabrak, entah saya terkena apa saya tidak tahu.
Setelahnya ada satu orang yang seketika membuat saya kesal, tetapi dengan kondisi seperti itu saya tidak bisa melakukan apa-apa.
Baca juga : Ingin Berhenti Mendaki Gunung.
Baca juga : Ingin Berhenti Mendaki Gunung.
Dari perawakannya itu seperti orang dewasa, ia pun terlihat habis pulang kerja. Ia sepertinya tidak tahu apa-apa dan sama sekali tidak membantu saya. Seketika ia turun dari sepeda motor yang ia parkirkan di depan saya dan menghampiri saya seraya berkata "makanya jangan sok-sokan naik motor kalau belum punya SIM".
Okelah ia benar soal SIM, tapi apa dengan punya SIM kita dapat terhindar dari kecelakaan? Apa bisa?. Menurut saya SIM tidak menjadi penentu keselamatan, tidak juga menjadi penentu apakah orang tersebut berkendara secara baik atau tidak.
Bahkan saya masih sering kok nemuin orang yang katanya sudah punya SIM tapi sepertinya otaknya tertinggal di rumah, sebab lampu lalu lintas sudah menyala merah saja ia malah lebih kencang tancap gas. Perkataan orang tersebut menurut saya tidak pada tempatnya dan sangat membuat saya kesal.
Saya pun tidak tahu kenapa, padahal sebelumnya saya sudah sangat berhati-hati dan tengok kanan tengok kiri sampai berkali-kali. Kejadiannya begitu cepat, saya sudah memastikan jalan tersebut kosong, tetapi entah kenapa saat sampai di tengah jalan, motor tersebut muncul begitu saja dan menabrak saya.
Entahlah.
Waktu itu pun saya sama sekali tidak jatuh, bergeser sedikitpun tidak. Secara logika memang itu tidak mungkin, tetapi saya mengalaminya dan saya bersyukur sekali bisa selamat. Allah melindungi saya.
Kejadian itu agaknya membekas di diri saya. Bahkan untuk beberapa minggu saya menghindari yang namanya menyebrang. Ya, saya akan memilih jalur lebih jauh dan memutar daripada harus menyebrang. Saya merasa trauma dan takut saja, karena saat itu saya pun sudah hati-hati dan memang tidak melihat adanya motor.
Intinya, buat sobat yang membaca pengalaman saya ini jangan lupa berhati-hati saat berkendara. Jangan lupa juga untuk selalu berdoa dan selalu fokus ke depan saat sedang berkendara.
Wassalamualaikum...
3 Comments
Salut pada mas Ilham, sudah ketabrak tapi masih bisa mengendalikan diri tak terbawa emosi, malahan si penabrak dibiarkan pergi begitu saja....
ReplyDeletebtw sering sekali kasus kecelakaan terjadi karena kecerobohan orang lain walaupun kita sendiri sudah sangat hati2
Kasian aja bang, iya emang mau pelan mau kenceng kadang kemalangan kan emang ga bisa kita duga meski kita udah hati hati banget
DeleteSemoga kisah ini tak terulang lagi ya Mas dan kita selalu selamat baik ketika berkendaraan atau tidak. Amin.
ReplyDeleteSoalnya saya juga Trauma jatuh dari Motor.
Silahkan Berkomentar :)