Assalamualaikum...

Saya ini anak pertama dan memiliki dua orang adik, kedua-duanya pun laki-laki. Adik saya yang pertama itu bernama Muhammad Faris, tahun ini ia berumur 13 tahun dan baru saja masuk SMP. Adik saya yang kedua itu bernama Muhammad Nabil, tahun ini ia berumur 5 tahun, anaknya aktif dan lincah banget sob.

Vektor Nabil pas masih bayi.

Vektor Faris saat baru masuk SD.


Menjadi anak pertama dan memiliki adik itu ya ada senang dan ada jengkelnya juga sih. Senangnya ya saya bisa jadi belajar dan sadar akan lelahnya seorang ibu dalam mengurus anaknya. Kalau jengkelnya itu ya sudah pasti saat si adik bukannya nurut malah ngelawan dan susah di bilangin. Tapi ya tetap saja sih lebih banyak senangnya daripada jengkelnya.

Kami bertiga laki-laki, memiliki nama depan yang sama, dan juga memiliki hobi yang sama. Hobinya adalah mengoleksi mainan. Yap, baik saya, Faris, dan Nabil, kami bertiga sangat-sangat suka dengan mainan. Itulah mengapa jumlah mainan yang kami punya itu bisa dibilang sangat banyak dibanding anak-anak lainnya. Eh tapi kalau sekarang sih saya sudah tidak beli mainan lagi loh ya sob hehehe.

Jika tidak di belikan mainan kami pun sama-sama merengek. Lucu juga sih melihatnya, apakah itu berarti sifat saya menurun ke adik-adik saya? Entahlah. Meski sama-sama memiliki hobi mengoleksi mainan, tetapi antara kami bertiga ada perbedannya loh kalau soal merawat mainan.

Saya dan Faris itu tergolong anak yang sayang terhadap mainannya. Bagi saya mainan itu sudah seperti teman, sahabat, pacar, dan apapun itu, maka dari itu saya selalu menyayangi mainan yang saya punya. Bahkan ada mainan yang rusak saja dulu saya suka menangis. Itu hanya berlaku pada saya dan Faris, lain cerita sama si Nabil sob.

Kalau Nabil itu saya julukin sebagai si penghancur mainan. Yap, doi suka banget hancurin mainan-mainan yang doi punya, meskipun itu mainan harganya mahal dan baru di beli kemarin sore. Pokoknya sadis lah sob. Kalau mainan bisa bergerak seperti di kartun Toy Story, saya yakin sudah dari awal mereka minggat dari rumah saya hehehe.

Baca juga : Sebuah Kafe di Duta Harapan (Ceritaku).

Sebagai bukti, di bawah ini adalah contoh beberapa mainan yang menjadi korban ke isengan tangan Nabil.

Gajah yang buntutnya putus.
Shrek berkuping satu.

Ultraman dengan tangan kanan yg hancur.


Cara Menghancurkan


Saya rasa sih Nabil memang tidak berniat untuk menghancurkan mainannya, sepertinya ia terlalu ekspresif saat bermain sampai-sampai lupa bahwa mainan itu tidak sekuat dirinya. Mainan itu cukup rapuh dan bisa rusak.

Cara bermain Nabil yang cukup kasar itu yang membuat mainannya sampai putus, retak, dan bahkan rusak. Kalau ada mainan robot biasanya ia suka adu kedua robot tersebut, ceritanya sih kedua robot itu sedang bertarung. Tetapi ya gitu, Nabil kadang mengadunya cukup kasar dan membuat robot itu kakinya patah, tangannya patah, atau kepalanya buntung wkwkw.

Terkadang Nabil juga suka membanting beberapa mainan yang ia punya, bukan untuk menghancurkannya, tetapi cara ia bermain ya seperti itu. Menurut ia sendiri sih itu adalah hal yang wajar, tetapi ya hal tersebutlah yang dapat merusak mainannya.

Baca juga : Antara Aku dan Membaca (Ceritaku).

Ya seperti yang saya sudah bilang, untung saja mainan itu tidak hidup seperti di film Toy Story. Kalau hidup sih mungkin saja sudah beberapa kali mainan itu teriak saat di banting dan di pukul oleh Nabil.

Mudah Bosan


Selain memiliki kebiasaan menghancurkan mainannya, Nabil juga mudah bosan terhadap mainan yang ia punya. Saat baru beli mainan, ia terkesan sangat senang dan selalu memainkan mainan barunya tersebut. Tetapi hal seperti itu tidak akan berlangsung lama, paling lama ya seminggu saja. Setelah itu ia akan meninggalkan mainan barunya itu.

Ya mungkin ini tidak Nabil saja, sepertinya hampir semua anak di dunia ini akan seperti itu. Saat memiliki mainan baru, rasa senang tiada terkira, tetapi seiring berjalannya waktu mainan baru itu pun mulai tergeletak begitu saja. Jarang di mainkan lagi.

Ya mirip-mirip problematika yang ada di kartun Toy Story lah, saat Woody merasa bahwa Andy sudah tidak ingin bermain bersamanya lagi.  Di tambah lagi biasanya setiap anak itu memiliki mainan favorit atau mainan yang paling menarik baginya. Sudah pasti mainan yang lain akan tersingkirkan dan anak tersebut akan lebih sering memainkan mainan favoritnya itu.

Saya juga begitu hehehe.

Baca juga : Hujan di Minggu Sore (Ceritaku).

Suka Terhadap Perkakas


Ini merupakan keunikan dari seorang Nabil. Di saat anak-anak seumurannya menyukai robot, bermain bersama tamiya, dan mainan lainnya, Nabil memiliki ketertarikan juga terhadap perkakas. Perkakas itu antara lain obeng (baik yang kembang ataupun yang bukan), meteran yang bisa di tarik memanjang dan secepat kilat dapat masuk lagi, martil, dan berbagai perkakas atau alat-alat kantor lainnya.

Saya rasa sih itu lebih aman ya sob. Kenapa lebih aman? rata-rata sih perkakas itu kuat dan Nabil tidak akan mudah untuk menghancurkannya, tetapi ya tetap saja ngeri kalau dia lagi mainan martil atau obeng. Sebagai kakak, saya selalu mengawasinya ketika ia sedang bermain perkakas.

Unik bukan? Ya seperti itulah adik saya yang bernama Nabil.

Setiap anak kecil memiliki tingkah yang unik saya rasa dan Nabil dengan gelar si penghancur mainan pun termasuk unik dan lucu. Meski baru berumur 5 tahun tetapi ia memiliki tenaga ya cukup kuat loh sob. Kalau sudah ngambek itu suka mukul dan pukulannya cukup buat bikin saya teriak wkwkwkw.

Seperti apapun mereka, ya mereka tetaplah adik saya. Seseorang yang mungkin saja akan selalu ada dan bersedia membantu saya kelak suatu hari nanti. Saya sebagai anak pertama harus memastikan bahwa adik-adik saya baik-baik saja.

Jadi tidak sabar hehehe penasaran pengen lihat kalau sudah besar Nabil akan seperti apa. Kalau sobat sendiri punya adik atau saudara yang suka menghancurkan mainan seperti Nabil atau tidak nih? Share di kolom komentar ya.

Wassalamualaikum...

3 Comments

  1. Musim liburan kayak gini, aku bolak-balik ke toko mainan. Anak bungsuku mudah bosan dengan mainan. Padahal sudah janji gak beli dulu, tapi tetap aja merengek minta mainan. Bentar lagi mulai sekolah dah lupa sama mainan2nya.

    ReplyDelete
  2. Anak kecil emang gitu bosenan
    Persis anakku ni dibeliin mainan malah tertariknya ama plastik, baskom qajan sutil wkwkwkwk ogah dia mainan yg literally mainan, klk dibeliin cuma dibanting2 tok
    Btw kalo 3 laki semia dlm bahasa jawa ada istilahnya tu cukil duwit, klo aku 2 bersaudara cewe mua disebute gotong mayit hahahah, itu ada tu istilahan bahasa jawane

    ReplyDelete
  3. Jadi anak tertua dgn dua adik memang harus bisa ngemong adiknya, terutama Nabil yg baru usia 5 th, jadi orangtua bisa gantian istirahat. Anak seusia itu kalau nggak diawasi bisa bermain yg berbahaya

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar :)