Assalamualaikum... 


Ketika berdagang pempek di sore tadi saya merasa kurang bersemangat. Bukan karena habis putus cinta atau kena omelan dari yang punya warung, melainkan saya harus menerima kenyataan bahwa sohib saya si tukang martabak sudah berhenti bekerja di hari ini. 


Saya sudah mengetahui bahwa memang dalam waktu dekat ini Jono dan Joni si tukang martabak akan berhenti, namun ia bilang itu di tanggal 6 Maret nanti. Ternyata itu semua dipercepat karena bos mereka telah mendapat pengganti mereka untuk mengurus usaha martabaknya. 


Saya agak heran ketika sedang membuka warung tadi melihat ada orang baru di martabak. Awalnya saya pikir Jono dan Joni sedang libur, tapi saya pikir ulang buat apa mereka libur disaat mereka sudah bilang ingin berhenti kepada bosnya. 


Pada akhirnya saya pun diberitahu oleh bang Jaka, pemilik dari warung ayam bakar disebelah kiri warung pempek saya. Bang Jaka bilang kalau Jono dan Joni sudah berhenti dan sebelum zuhur mereka sempat mampir untuk berpamitan, mereka pun menitip salam untuk saya. 


Mendengar hal itu dari bang Jaka, saya pun langsung menghubungi mereka. Mereka bilang, semuanya serba mendadak, bosnya pun baru memberi kabar jam 10 pagi dan itu mengharuskan mereka untuk langsung mengemasi barang dari kontrakan yang selama ini mereka tinggali ketika bekerja disana.


Setelah mengemasi barang, mereka pun pergi dari kontrakan dan sempat mampir ke warung ayam bakarnya bang Jaka. Karena warung pempek bukanya jam 3 sore, maka saya tidak sempat untuk bertemu dengan Jono dan Joni. Tepat sebelum zuhur, mereka pun berangkat menuju Tangerang menggunakan kereta sebagai transportasinya.


Perkenalan


Dihari pertama saya berdagang, selayaknya tetangga baru, saya menyapa beberapa pedagang lain yang berjualan disamping kanan dan kiri warung saya. Saya pun juga menyapa Jono dan Joni saat itu, sekadar menyapa, belum langsung rutin mengobrol seperti belakangan ini. 


Beberapa hari berikutnya yang dimana dihari itu warung saya sedang sepi pelanggan, saya mencoba menghampiri mereka untuk sekadar mengakrabkan diri. Mereka merespon dengan baik, obrolan pun terkesan nyambung dan mungkin itu semua karena kami bertiga bisa dibilang seumuran. 


Bahkan, beberapa kali saya sengaja untuk pulang lebih malam hanya untuk nongkrong dan mengobrol terlebih dahulu di warung martabak mereka. Tapi ya tentu saja warung pempek sudah saya tutup, karena saya harus setor penghasilan di hari itu kepada bang Sabil. 


Riki dan Jodi (bukan nama asli) si tukang roti bakar pun suka ikut nimbrung di sela-sela obrolan kami. Meski roti bakar tutup jam 11 malam, Riki pun terkadang tidak langsung pulang, ia ikut nongkrong dengan kami sampai warung martabak tutup. Karena memang yang tutupnya paling malam itu ya warung martabaknya Jono dan Joni di jam 12 tengah malam. 


Mendengar kabar bahwa Jono dan Joni sudah berhenti, Riki dan Jodi pun sangat menyayangkan hal itu.


"Sepi kalo ngga ada dia mah." Ucap Riki saat itu kepada saya. 


Alasan


Seringnya mengobrol dengan mereka membuat saya sudah paham betul kenapa mereka ingin berhenti. Mungkin jika saya berada di posisi mereka saya pun akan mengambil keputusan yang sama. 


Singkatnya, mereka berdua memutuskan berhenti ya karena sudah merasa tidak nyaman lagi bekerja disana. Rencana awalnya mereka berdua ingin berhenti sehabis lebaran, akan tetapi pada akhirnya dipercepat karena satu dan lain hal. 


Sebagai teman tentu saja saya akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka. Semoga Jono dapat bekerja ditempat yang lebih baik lagi dan untuk Joni, semoga ia bisa lancar dalam membuka usaha martabak miliknya sendiri. 


Yap, Joni pernah bercerita kepada saya bahwa setelahnya ia ingin membuka usaha martabak sendiri. Mendengar hal itu saya merasa kagum kepadanya, kelak suatu hari nanti saya harap saya dapat mengikuti semangat dan kerja kerasnya dalam memulai sebuah usaha. 


Yahh semoga saja suatu saat nanti kami bisa bertemu kembali, saling membawa kebaikan dan cerita yang lebih menarik lagi tentunya. 


Wassalamualaikum... 

4 Comments

  1. Wuaaah salfok saya, mas Ilham jualan Pempek? Saya suka banget makan Pempek hahahahaaha. Mas Ilham tapi ambil dari supplier atau buat sendiri Pempeknya? Penasaraaaan 😍

    By the way, untuk Jono Joni, semoga mereka bisa sukses dengan pilihan hidup barunya yaaa. By the way, mereka ini adik kakak kah, namanya mirip 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya cuma dagangin aja mba, istilahnya kaya karyawannya bang sabil gitu.

      Jono dan Joni si bukan nama asli hehehe.

      Delete
  2. aku baca ini terasa ngalir gitu aja ya ham...

    suka baca model cerita ginian...terasa sehari hari banget

    dan perkara jono joni uda ga di situ lagi jadi kerasa banget feelnya...kalau uda klik sama sohib trus tiba tiba sohib atau konco nongkrong dan haha hihi itu tiba tiba ga ada asa ada sesuatu yang hilang huhu

    jono joni ini kembar apa bukan tu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba gatau kenapa kehilangan aja pas mereka berhenti terus balik ke Tangerang.

      Hehehe bukan kembar mba itu juga bukan nama asli.

      Delete

Silahkan Berkomentar :)