Selamat Tinggal
Assalamualaikum...
Siang ini cukup panas, tidak seperti beberapa hari sebelumnya yang terus-menerus turun hujan. Saya pun tidak ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja, dengan segera saya mencuci pakaian dan menggosok beberapa pakaian yang telah kering di jemuran.
Dalam hal menggosok pakaian, saya punya kebiasaan tersendiri, yaitu menggosok pakaian sambil mendengarkan lagu. Entah kebiasaan seperti itu munculnya kapan, tapi dengan menggosok sambil mendengarkan lagu membuat saya merasa lebih nyaman. Apalagi kalau menggosoknya ditemani si dia, hehehe.
Saat itu, dari hape saya sedang mengalun sebuah lagu yang sudah tidak asing lagi ditelinga saya. Lagu yang sudah cukup lama, namun saat itu saya baru menyadari bahwa lagu tersebut sangat relate akan kisah cinta saya dengan mantan saya dulu. Judul lagunya adalah Selamat (Selamat Tinggal) dan dinyanyikan oleh Virgoun yang berkolaborasi dengan Audy. Saya rasa sobat pun sudah tidak asing lagi dengan lagu ini.
Ya, saya baru menyadari bahwa lagu itu cukup menggambarkan akan kisah cinta saya dulu. Sebuah kisah cinta yang terjalin ketika saya masih duduk dibangku SMP hingga saya lulus SMK, sudah cukup lama hubungan tersebut terjalin. Kalau kata orang sih sudah seperti kredit motor, hehehe, tapi ya memang begitu adanya dan pada akhirnya harus ada kata "Selamat Tinggal".
Awal Mula
Awal mula menjalin hubungan dengan si Mawar (bukan nama asli) itu tidak baik-baik saja. Saat itu saya menjadikan Mawar sebagai selingkuhan, saya menjadikannya pelampiasan akan kekecewaan saya terhadap pacar saya. Saya sadar, apapun pembelaan saya, selingkuh bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan.
Sepintar apapun saya menyembunyikan itu semua dari pacar saya, pada akhirnya ia tahu bahwa saya selingkuh dan kami pun putus. Dengan tanpa rasa bersalah saya pun mengiyakan permintaannya untuk putus. Saat itu saya berpikir "toh masih ada satu lagi." Ya, saya akui saat itu saya cukup brengsek.
Selanjutnya saya pun menjalin hubungan yang resmi dengan si Mawar, tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak perlu sembunyi lagi seperti sebelumnya. Meski begitu, hubungan saya dengannya tidak pernah baik-baik saja, selalu ada masalah, selalu ada konflik, selalu saja putus nyambung dan terkadang semua itu terjadi hanya karena hal sepele.
Akan tetapi, entah kenapa hubungan seperti itu dapat terjalin cukup lama. Sekian tahun kamu menjalin hubungan dan selama itu pula kami belum juga sadar bahwa hubungan seperti ini tidak sehat. Kami berdua hanya saling menyakiti. Rasa bahagia tetap ada, tapi lebih banyak yang menyayat hatinya.
Hingga suatu hari di tahun 2018 kami sepakat untuk mengakhiri hubungan ini. Sejujurnya saya yang pertama kali berkata bahwa ini lebih baik disudahi saja, Mawar tetap pada pendiriannya dan beranggapan bahwa segala sesuatunya bisa baik-baik saja. Namun akhirnya, Mawar pun rela dan mungkin ia sadar bahwa hubungan ini sudah tidak bisa dipertahankan.
Kami berdua pun putus dan melangkah kearah yang berbeda, saling mencari kebahagiaan masing-masing.
Saya rasa itu merupakan sebuah keputusan yang sangat tepat, karena dua tahun setelahnya, tepat beberapa bulan yang lalu di tahun ini Mawar menikah. Ia telah menemukan seseorang yang memang baik untuk dirinya, dapat mengerti dirinya lebih baik dari saya dan saya pun demikian. Menurut saya, saya telah menemukan seseorang yang bisa membuat saya nyaman dan berkata bahwa "sepertinya kamu orangnya.".
Selamat (Selamat Tinggal)
Lagu yang dibawakan oleh Virgoun dan Audy tersebut memiliki pesan bahwa disetiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Jika kita memang harus berpisah dari orang yang kita cinta, mungkin memang sudah jalannya, kelak akan ada hal baik yang kita terima dari itu semua.
"Akan selalu ada kata "selamat" dalam setiap kata "selamat tinggal"." Seperti itulah penggalan lirik dari lagu tersebut.
Selain itu, ada bagian dari lirik lagu tersebut yang seperti saya bilang di awal itu sangat relate dengan kisah cinta saya dulu. Berikut liriknya.
(Virgoun)
Andai dulu kau tak pergi dari hidupku
Takkan mungkin kutemui cinta yang kini kumiliki
Cinta yang menerima kekurangan
Dan merubah caraku memandang dunia
(Audy)
Andai dulu kupaksakan terus bersamamu
Belum tentu kisah kita berdua berakhir bahagia
Kisah yang mendewasakan kita berdua
Meski lewat luka
Bedanya adalah Mawar tidak pergi meninggalkan saya, melainkan saya yang mencoba menyadarkannya bahwa hubungan ini harus disudahi karena sudah tidak baik. Pada akhirnya, kami berdua pun menemukan bahagia kami sendiri.
Intinya adalah jika bersama hanya akan saling menyakitkan, mungkin kita harus berpikir dan menjadikan pergi sebagai tujuan. Cinta bukanlah suatu hal yang bisa dipaksakan. Jika sudah tidak bisa bertahan, maka untuk apa dipertahankan?.
Siang itu berakhir dengan saya yang terus mencermati tiap lirik lagu tersebut dan hampir saja lupa kalau saya sedang menggosok pakaian.
Wassalamualaikum...
4 Comments
ReplyDeleteCiieee romantis..😊😊
Setelah sudah bahagia dengan masing2 kehidupannya .... Apakah yang akan dilakukan bila bertemu mawar kembali..Dan beliau ingin mengenang hal seperti dulu dengan perubahan yang berbeda.😊😊
Waduhhh. Kayanya kalo ketemu lagi cuma bakal nyengir doang sih kang dan udah bodo amat karena emang udah dan ga bakal ada rasa lagi hehehe.
DeleteTurut prihatin dengan Kak Ilham :(
ReplyDeleteTapi memang benar, jika bersama malah saling menyakiti, lebih baik berpisah demi kebahagiaan bersama dan mungkin bukan dia yang terbaik. Semoga Kak Ilham bisa segera menemukan tambatan hati kembali :)
Nggak selamanya saling menyakiti dalam sebuah hubungan bisa diobati ya, kak. Pada akhirnya pergi jadi satu-satunya pilihan yang tepat untuk kedua belah pihak. Karena sebetulnya kebahagiaan itu kita sendiri yg ciptakan, diri sendiri yang harus temukan, bukan pada pihak lain. Memang alangkah lebih baiknya fokus dulu ciptakan kebahagiaan sendiri sebelum berkompromi dengan pasangan nantinya🤧
ReplyDeleteAh, kalau dengerin lagu yg relatable emang berhasil bikin terhanyut ya kak Ilham😅. Tapi itu pakaiannya nggak gosong kan kak?😂
Silahkan Berkomentar :)