Assalamualaikum...





Aldurrah, lengkapnya ia bernama Muhammad Aldurrah. Durrah merupakan salah satu dari tiga keponakannya Amalia, anak dari kakaknya Amalia yang kedua.


Durrah memiliki dua orang kakak yang bernama Kanza dan Rinjani, yap, diantara mereka bertiga hanya Durrahlah yang laki-laki. 


Berbeda dari kedua kakaknya, Durrah ini punya ketakutan tersendiri jika bertemu dengan saya. Entahlah, padahal sebelum ngapel kerumah Amalia, saya sudah berusaha berpenampilan yang rapih, sopan, dan tentu saja wangi.


Durrah akan langsung berlari sembunyi ketika saya masuk kerumahnya Amalia, itupun ia melihat saya dari jarak yang jauh, langsung kabur. Sangat berbeda dengan kedua kakaknya, kalau Kanza dan Rinjani itu akrab dengan saya.


Bahkan, Rinjani pun sering minta ikut jika saya dan Amalia ingin jalan-jalan menikmati Sabtu malam. 


T-Rex Mainan


Mengetahui hal itu bukan berarti saya tidak berusaha untuk akrab dengannya, saya sudah beberapa kali mencoba. Reaksi yang Durrah berikan ketika saya dekati adalah berlari menjauh sambil berkata "takut, ngga mau aku takut." Selalu begitu.


Daripada saya paksa terus dekati, nanti yang ada malah anaknya jadi nangis hehehe.


Hingga pada suatu ketika saya sedang berada di rumah Amalia, disitu saya melihat Durrah sedang memegang sebuah mainan kecil yang berbentuk T-Rex. Saya suka dinosaurus dan saat itu saya berpikir, mungkin dengan cara ini saya bisa dekat dengan Durrah. Saya akan menceritakan segala hal yang saya tahu tentang dinosaurus.


"Wihh ada T-Rex tuh, sini coba om Ilham mau lihat." Ucap saya kepada Durrah.


Akhirnya Durrah pun mendekat, saya mulai bercerita.


Saat itu Durrah menunjukkan reaksi yang tidak seperti biasanya. Ia sangat cermat mendengarkan saya bercerita dan sesekali mulai melontarkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan dinosaurus.


Saya pun meminjam ponselnya Amalia dan mulai browsing gambar atau foto-foto dinosaurus, saya mulai memperlihatkan beberapa dinosaurus yang saya tahu dari Google.


Durrah mulai tertarik, saya pun tersenyum dan bercerita lebih banyak lagi.


Jurassic Park


Saya bisa menyukai dinosaurus bukanlah tanpa alasan, semua itu karena sewaktu kecil saya seringkali diberikan tontonan tentang dinosaurus oleh orang tua. Film bertemakan dinosaurus yang paling berkesan bagi saya adalah Jurassic Park.


Jurassic Park itu sendiri pada awalnya merupakan sebuah novel yang dibuat oleh Michael Crichton yang diterbitkan pada tahun 1990. Kemudian, pada tahun 1993 novel tersebut pun diadaptasi menjadi film oleh Steven Spielberg sebagai sutradaranya.


Film yang menceritakan tentang kekacauan sebuah taman akibat menghidupkan kembali spesies dinosaurus itu sukses membuat saya terpana.


Sejak saat itu, saya menjadi orang yang suka dengan dinosaurus.


Di malam itu, saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Durrah pun saya kenalkan pada film Jurassic Park dengan memperlihatkan beberapa potongan-potongan filmnya yang ada di Youtube.


Alhasil, ia pun semakin senang, tersenyum lebar. Saya juga senang, akhirnya bisa membuat Durrah tidak takut lagi kepada saya dengan memperkenalkan apa yang saya suka kepadanya.


Semakin Dekat


Sekarang sudah tidak ada lagi Durrah yang akan berlari jika saya dekati. Durrah akan langsung meminta saya untuk menonton dinosaurus bersamanya, ketika saya datang kerumah Amalia.


Kami semakin dekat, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. 


Pernah suatu waktu saya mencoba memperlihatkan sebuah trik sulap kepada Durrah, saya menghilangkan mainan miliknya.


Ketika mainan itu hilang dari tangan saya, Durrah takjub, terheran-heran, dan mungkin ia bertanya-tanya kenapa itu bisa terjadi. Ia tertawa girang sembari meminta saya untuk melakukan trik sulap itu sekali lagi.


Saya pun melakukannya lagi, Durrah tersenyum dan tertawa lagi.


Jangan bertanya, itu hanyalah trik sulap-sulapan yang akan bisa langsung ketahuan jika dilihat orang dewasa. Oleh karena Durrah masih kecil dan belum terlalu mengerti, hal itu menjadi sesuatu yang istimewa.


Padahal, itu biasa saja. Akan tetapi, setidaknya saya sudah berusaha dan berhasil membuat Durrah tertawa. 

Hal yang cukup membuat hati saya terenyuh di malam itu adalah ketika saya pamit untuk pulang, Durrah tak memperbolehkan.

Durrah menahan saya agar tidak pulang, sembari berkata "ngga boleh, disini aja main lagi." Saya senang. Entah kenapa saat itu saya merasa sangat senang mendengar hal itu terucap dari mulut Durrah.

Meski tidak secara langsung, tetapi setidaknya saya paham bahwa bagi dia sekarang ini saya adalah orang yang menyenangkan.

Wassalamualaikum...

1 Comments

  1. Baca cerita ini hangat sekali rasanya :)
    Pasti sekarang Kak Ilham jadi dekat sekali dengan Durrah ya. Butuh trik khusus untuk mendekati anak yang seperti itu.
    Aku jadi ingat, dulu pernah ada anak yang nggak mau dipegang sama siapa-siapa termasuk aku, terus aku jadi harus putar otak mencari cara supaya anak itu jadi mau dipegang dan interaksi orang lain. Akhirnya, saat itu, dia mau ke wc tapi mamanya lagi nggak ada, jadi aku yang bantu sambil ajak ngobrol. Setelah itu, dia malah jadi dekat sama aku dan nggak mau sama orang lain 😂 terharuuu.

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar :)