Assalamualaikum...

Sumber gambar : regional.kompas.com


Sudah tahukah sobat tentang berita tewasnya siswa SMP setelah dihukum lari oleh guru sekolahnya sendiri?. Yap saya baru mengetahui beritanya di pagi ini dan saya pun terkejut.

Saya membaca berita tersebut di kompas.com, baru membaca judulnya saja saya sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Pasalnya siswa tersebut meninggal setelah dihukum lari.

Meski belum membaca beritanya saya pun dapat memperkirakan dua hal, sang siswa punya riwayat penyakit atau ia sangat kelelahan setelah menjalani hukuman tersebut. Untuk memastikannya saya pun mulai membaca berita tersebut.

Siswa itu bernama Fanli Lahingide, berumur 14 tahun, siswa kelas 3 SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Manado. Dari dua kemungkinan yang sempat terpikirkan oleh saya sebelumnya, ternyata ia tidak memiliki riwayat penyakit dan benar saja ternyata ia mengalami kelelahan yang teramat sangat setelah menjalani hukuman dari guru piketnya yang berinisial CS.

Ibunya Fanli sendiri yang bernama Julian telah menegaskan bahwa anaknya tidak memiliki riwayat penyakit. Ya, Fanli meninggal karena kelelahan setelah berlari.

Mirisnya lagi Fanli sendiri telah mengaku kelelahan dan meminta istirahat, tetapi oleh gurunya tidak diijinkan. Sehingga Fanli pun tetap berlari hingga akhirnya ia jatuh pingsan.

Kemudian Fanli pun dibawa ke RS AURI dan karena kondisinya sudah kritis ia dirujuk ke RS Prof Kandou. Sayangnya belum sampai di RS, Fanli telah menghembuskan nafas terahirnya pada Selasa 1 September 2019 pukul 08.40 WITA.

Meninggalnya Fanli atas hukuman kelewatan yang diberikan oleh gurunya haruslah menjadi perhatian bagi seluruh tenaga pengajar yang ada di negeri ini. Jika memang siswa salah silahkan tegur dan tolong jika ingin memberi hukuman yang wajar-wajar saja.

Hukuman lari pun saya rasa sudah agak kurang wajar, bagaimana gitu? Ya siapa yang bisa fokus belajar kalau sudah lelah karena dihukum lari?. Akan lebih baik jika hukumannya itu menambah wawasan bagi siswa, misalnya saja karena telat ia dihukum harus membaca satu buku dan setelahnya ia harus menjelaskan isi dari buku tersebut.

Nah kalau begitu kan bisa menambah pengetahuan siswa dan siapa tahu juga dapat menimbulkan minat baca dari siswa yang dihukum tersebut.

Saya tidak ingin terlalu menyudutkan oknum guru tersebut, tapi saya berharap tidak ada lagi hal seperti ini terjadi. Saya ucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya Fanli dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan kesabaran.

Wassalamualaikum...

4 Comments

  1. Hukuman lari itu memang ndak pantas mas kecuali yang nyuruh guru professional seperti guru olahraga, kalau lari sebagai hukuman itu bahaya jika dilakukan oleh siswa yang bisa saja punya penyakit tertentu, dan terbukti kan siswa yang dihukum ini meninggal, #Ironi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener bang, apalagi dia udah minta ijin buat istirahat eh tetep aja dipaksa.

      Delete
  2. Orang tuanya pasti sedih sekali dgn meninggalnya anak tercintanya dan guru yg menghukumnya pun akan selalu dihantui rasa bersalah terus-menerus

    ReplyDelete
  3. Cukup keterlaluan yaa. Untuk saran hukuman diatas bagus juga itu mas, belum pernah dengar dihukum dengan membaca 1 buku atau mempelajari suatu wawasan misalnya. Berharap pikiran para guru sekalian kalau mau menghukum muridnya dengan cara yang lebih bermanfaat bagi siswa siswinya, semoga... amin

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar :)