Assalamualaikum...

Sumber gambar : beritasatu.com


Halo sobat My Blog My Daily selamat sore semua, gimana hari ini? Masih jomblo apa sudah ada gandengan nih hehehe. Jadi saya tadi tuh membaca tulisan di blognya mba Astria, saya membaca tulisan yang berjudul ngebonceng embah-embah tak dikenal.

Setelah membaca tulisan itu saya jadi teringat dulu, karena saya juga memiliki pengalaman yang sama kaya mba Astri ini. Pengalaman tentang membonceng orang yang tidak saya kenal.

Saya lupa tepatnya tahun berapa, tapi yang jelas saat itu saya masih sekolah di SMK. Jadi waktu itu siang tengah hari bolong saya pulang dari sekolah. Sebenarnya untuk sampai ke sekolah, saya dapat melewati tiga jalur.

Jalur yang pertama itu lewat jalan besar yang melewati kampus BSI, jalur kedua yaitu melewati gang kecil yang nantinya akan tembus ke daerah Bulak Perwira, dan jalur ketiga itu lewat jalan Ujung Harapan atau arah mau ke rumahnya Amalia.

Saat pulang dari sekolah di siang itu saya lewat jalur yang kedua atau lewat gang kecil di Bulak.

Awalnya sih ya tidak ada apa-apa, hanya saja saat saya mau memasuki perumahan Alinda tiba-tiba saja saya di berhentikan oleh ibu-ibu, oh ya saat itu saya menggunakan sepeda motor sob. Saya diberhentikan karena ibu-ibu tersebut meminta tolong kepada saya untuk mengantarkan anaknya ke pangkalan angkot yang letaknya tidak jauh dari tempat saya diberhentikan.

Kaget, ya itulah yang saya rasakan saat di setop oleh si ibu-ibu itu. Saya kira saya membuat kesalahan entah apa itu dan ia ingin menegur saya, tapi nyatanya malah minta tolong agar anaknya diantarkan.

Pertama kalinya saya diberhentikan seperti itu, sebelumnya saya tuh sama sekali tidak mengenal ibu-ibu tersebut dan saya pun juga tidak kenal dengan anaknya. Pada akhirnya saya pun mengantarkan anak ibu-ibu itu ke pangkalan angkot dan sesampainya disana anak tersebut turun dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada saya.

Entahlah, sampai detik ini saya pun tidak mengerti kenapa si ibu memberhentikan saya begitu saja yang merupakan orang asing bagi dia. Entah kenapa ia mempercayakan anaknya untuk diantarkan oleh saya, padahal saat itu pun sedang marak kasus penculikan, pembegalan, dan kasus kriminal lainnya.

Apa tidak ada rasa curiga atau takut di hati sang ibu sampai-sampai beliau nekat begitu saja menitipkan anaknya kepada orang yang ia berhentikan begitu saja di jalan. Saya sih ya tidak masalah, tapi ya agak unik saja memang, mengingat itu merupakan pertama kalinya saya alami.

Mungkin si ibu sedang ada keperluan atau apa yang membuat ia tidak dapat mengantarkan anaknya, entahlah. Tapi ya itu sob, saya lebih ke kaget saja sih hehehe. 

Kalau sobat sendiri pernah mengalami hal yang saya dan mba Astri alami juga atau tidak? Tulis di komentar ya.

Wassalamualaikum...

0 Comments