Cerpen
Menunggu Cerbung Tentang Cinta yang Salah Part 3 Karya Amalia
Rencananya saya akan membaca cerbung atau cerita bersambung karya Amalia itu saat sudah selesai atau sudah tamat. Tapi karena updatenya cukup lama saya pun jadi merasa gatal juga dan akhirnya saya baca deh hari ini.
Kenapa saya nunggu cerbungnya tamat terlebih dahulu? Itu karena saya tidak suka kentang atau kena tanggung. Hal itu hanya membuat saya jadi penasaran dan gregetan sendiri gitu.
Merasa Nyaman
Amalia memang baru saja memiliki sebuah blog dan blognya pun ia isi dengan cerbung karya dia sendiri. Meskipun baru pertama kali mulai menulis di blog, tapi saya merasa nyaman saat membaca tulisannya.
Tidak, saya tidak melebih-lebihkan tapi memang begitu adanya.
Cara penulisannya cukup rapih dan sangat nyaman untuk dibaca. Maksudnya itu saat membaca tulisannya saya langsung bisa mengerti apa yang ia maksud dari tulisan tersebut.
Berbicara soal cerbungnya, itu mengisahkan tentang kisah seorang perempuan bernama Lisa yang dicintai oleh laki-laki bernama Putra. Sekadar informasi, Putra ini ternyata sudah memiliki seorang kekasih yang bernama Nada.
Cinta memang datang secara tiba-tiba. Lisa sadar bahwa Putra tidak seharusnya mencintai dirinya karena Putra sudah memiliki kekasih. Tapi, Lisa pun juga seorang perempuan yang bisa luluh dan jatuh cinta. Apakah Lisa akan jatuh cinta dan menerima cinta Putra? Silahkan sobat baca saja cerbungnya di pinkpenajiri.blogspot.com.
Saatnya menunggu cerbung Amalia bagian ketiga. Semoga saja cepat di updatenya, saya jadi penasaran sama nasib cintanya Putra hehehe.
Dari Amalia saya belajar sesuatu bahwa sebenarnya tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seseorang jika ia mau melakukannya.
Dulu saya sudah sangat sering meminta Amalia untuk menulis di blog, menulis cerpen atau apapun yang ia inginkan. Tapi ia selalu berkata bahwa tidak bisa, tapi nyatanya setelah membaca tulisannya saya merasa cukup terkesan.
Lalu saya belajar bahwa kontribusi orang lain dalam membangkitkan sebuah semangat pada seseorang hanya sedikit saja. Sisanya ya tentu saja keinginan, kerelaan, dan kemauan dari orang tersebut untuk melakukannya agar ia bisa.
Karena memang berkali-kali saya menyuruhnya menulis ia tidak mau, tapi pada hari itu secara ajaib, tidak ada angin tidak ada hujan (sudah lama tidak hujan), ia pun menulis sendiri dan membuat cerbung tersebut.
Jadi, tidak ada yang tidak bisa dan tidak mungkin sob. Yang harus kita lakukan adalah mempercayai diri sendiri dan menyingkirkan rasa malas yang ada di dalam diri.
Terimakasih karena sudah membaca dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Wassalamualaikum...
2 Comments
Sangat menginspirasi. Bicara soal kemauan, asal ada minat dan menyingkirkan rasa malas. Bicara itu, pasti banyak orang-orang yang mau menerbitkan buku, termasuk aku sendiri. Progress nulis buku udah jalan dan baru beberapa halaman aja, kadang selalu mogok ditengah jalan tanpa ending cerita. Sekarang-sekarang mau dilanjut lagi, tapi kesibukan aktivitas kadang suka mengganggu, pulang kerja udah tinggal capeknya badan. Dipaksa mau depan leptop juga udah susah. Badan lelah otak pun gak bisa kerja. Kalau ada beribu kemauan dan beribu menghilangkan rasa malas tapi musuh terbesarnya di kondisi fisik, bagaimana ya mas?
ReplyDeleteKalau ada beribu kemauan tapi kondisi fisik lagi tidak baik kita mungkin harus prioritasin kesehatan dulu mba, kalau kemauan udah tinggi meski harus nunggu selama apapun supaya kondisi memungkinkan tentu kemauan akan tetap ada dan rasa malas tidak mudah datang. Jadi ya tetep bakal ngelakuin saat kondisi fisik udah sehat nantinya
DeleteSilahkan Berkomentar :)