Cerpen
Kocak, Membahas Cerita KKN Versi Badarawuhi sang Ratu Ular
Assalamualaikum...
Belakangan ini media sosial ramai membicarakan soal thread horor viral yang berjudul KKN di Desa Penari. Para youtuber pun berbondong-bondong membahas soal thread tersebut dan mereka yang memiliki ilmu lebih mencoba untuk menerawang, mencari kebenaran akan kejadian yang merenggut dua nyawa mahasiswa pada 10 tahun yang lalu.
Harus saya akui memang benar cerita tersebut sangatlah seram, terlebih sampai menimbulkan korban jiwa sebanyak dua orang. Wajar saja jika menjadi viral dan orang-orang gempar. Meski begitu, kemarin saya sempat membaca sebuah cerita kkn ini tapi dari versi si hantunya, Badarawuhi si ratu ular.
Kocak, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah cerita yang kemarin saya baca di Terminal Mojok. Di tengah-tengah perdebatan antara fakta atau fiktif cerita kkn, cerita kkn versi Badarawuhi sukses membuat saya tertawa. Cerita tersebut berjudul Menari di Desa KKN : Cerita dari Sudut Pandang Badarawuhi si Ratu Ular.
Mengisahkan tentang Badarawuhi yang mulai bosan menari untuk menghibur para lelembut di hutan. Jauh dari lubuk hatinya ia ingin segera resign dari pekerjaan tersebut, hanya saja ada syarat yang harus ia penuhi. Badarawuhi harus mencari penggantinya yang juga sanggup menari selihai dan segemulai dirinya, terlebih perempuan tersebut haruslah seorang perawan ting-ting.
Karena syarat tersebut sulit, akhirnya galaulah si Badarawuhi. Oh ya si Badarawuhi ini merupakan ratu ular, anak dari Orochimaru (ayahnya) dan Nagini (ibunya), bagian ini lucu sih sumpah wkwkwk. Lalu cerita tersebut juga menceritakan tentang cinta terlarang yang dirasakan oleh Badarawuhi, ia mencintai seorang manusia.
Intinya itu cerita kocak banget sih sob. Sang penulis tidak bercerita tentang kejadian saat kkn, tapi lebih ke cerita personal si Badarawuhi. Kenapa tidak cerita soal kejadian kkn? Karena si Badarawuhinya dilarang untuk bercerita hal tersebut sama bapaknya dan ketua rt setempat. Hehehe ada-ada saja ya.
Cerita tersebut ditutup dengan kata-kata dari Badarawuhi "Intinya gaes, kita sama-sama makhluk ciptaan Allah. Sama2 hidup di satu dunia meski beda dimensi. Mari hidup saling menghargai dan menghormati. Ga susah kan? Kalau anda sopan, kami juga segan kok".
Meski cerita tersebut merupakan cerita komedi, tapi tetap memiliki sebuah pesan positif yang penulis sampaikan di akhir cerita. Oh ya penulisnya itu bernama Gilang Artha, saya sih tidak tahu soal dia tapi tulisan ini telah sukses membuat orang tertawa, terbukti dengan beberapa komentar yang ada.
Seperti biasa, buat sobat yang ingin membaca, saya akan sertakan linknya di akhir tulisan ini ya sob. Intinya mah yang kaya begituan pasti ada, jaga sopan santun dan tata krama saja setiap berkunjung di sebuah tempat yang baru. Jadikan saja pelajaran, jangan sampai jadikan hal tersebut jadi ajang buat debat dan saling mencaci.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Link cerita kkn versi Badarawuhi : https://mojok.co/terminal/cerita-dari-badarawuhi-ratu-ular-kkn-di-desa-penari/
Wassalamualaikum...
3 Comments
Pagi kang.. Dh lm ga bw kesini.. Emg sih dimanapun kita berada hrs matuhi adati istiadat ato peraturan setempat.. Intinya toleransi ya.. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung... Sy blom prnh tu baca novelnya... Kyknya mh menarik yaa... Btw slogannya sm kyk saya.. Anda sopan saya segan wk wk
ReplyDeleteSaya juga baca cerita versi Badarawuhi, tapi dari link nemu di facebook. Ceritanya memang jadi kocak, karena bahasa sang ular dibuat menjadi galau. Tapi ceritanya, kisahnya sama saja dengan versi yang lain, hanya dari sudut pandang yang berbeda.
ReplyDeleteha...ha.... ada-ada aja ya. pakai bawa-bawa orochimaru sama nagini segala. kreatif deh mas gilang artha.
ReplyDeletekalau ngomongin berita ini saya jadi inget gimana merinding dan nggak bisa tidurnya saya sehabis lihat vidio berita kkn ini....
sumpah serem banget...
Silahkan Berkomentar :)