Kerinduan



Karya Muhammad Ilham

Sepi.
Rasa sakit ini semakin menjadi-jadi.
Kala sepi mencabik-cabik hati.
Semua karena kau tak lagi disini.

Rindu.
Sebuah perasaan yang kini menyerang diriku.
Indah bersemayam di dalam kalbu.
Bentuk protes hati atas kepergian dirimu.

Entah.
Aku tidak tahu sampai kapan bisa bertahan.
Bertahan dari rasa perih yang menusuk perlahan demi perlahan.
Mengharapkan kesempatan sepertinya hanyalah sebuah kesia-siaan.

Ya, kesempatan.
Rasanya ingin tertawa ketika diri ini mengharap kesempatan.
Karena memang sudah terlalu banyak kesempatan ku sia-siakan.
Kau pergi tanpa tahu perasaan ini.
Perasaan dari hati si pecundang kecil ini.

Mungkin aku hanya perlu menunggu hingga esok pagi.
Saat rasa sakit mulai berkurang di hati.
Berharap saat bangun nanti anak sungai tidak tercipta di pipi.
Tercipta karena rasa rindu yang benar-benar menyakiti.

Apakah baik jika aku berharap kau pulang?.
Walau rasa ego ku masih saja setinggi ilalang.
Meskipun nanti aku memiliki kesempatan.
Aku tidak yakin rasa itu akan ku utarakan.

Apakah baik jika aku selalu menangis di malam ini?.
Walau berhenti pun tidak semudah bermain kembang api.
Meskipun nanti aku memiliki kesempatan.
Aku tidak yakin rasa itu akan ku utarakan.

0 Comments