Assalamualaikum...

Setelah menyelesaikan pekerjaan di rumah, membantu ibu menyapu, menyiram pohon, dan sebagainya saya pun menggunakan waktu senggang di pagi tadi untuk menonton film. Train to Busan adalah film yang saya tonton pagi tadi.

Film Train to Busan merupakan film yang dulu sempat menggemparkan dan viral di negara ini. Saat menonton film tersebut saya jadi ingat satu momen yang unik saat di sekolah SMK dulu. Momen tersebut adalah disaat saya dan teman-teman satu kelas menonton film Train to Busan bersama-sama.

Sumber gambar : variety.com


Tidak hanya saya dan teman-teman saja, melainkan ada satu guru yang juga ikut menonton disaat itu. Sejujurnya sih kami semua bisa menonton film tersebut karena guru lah yang mengajak.

Saya agak lupa, tapi sepertinya waktu itu memang sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar, tetapi tetap disuruh masuk ke sekolah. Kami menonton film Train to Busan menggunakan proyektor yang memang sudah tersedia di kelas tersebut.

Jarak waktu rilis pertama kali dan hari dimana saya menonton di kelas itu sudah cukup lama, jadi sebagian besar anak di kelas pun sudah menontonnya, termasuk saya. Meski begitu tetap saja ada yang belum menonton dan seperti biasa ada saja salah satu teman saya yang spoiler terus. Jadi sepanjang film dia menceritakan adegan-adegan berikutnya.

"Entar si ini mati nih", "nah yang ini kena gigit terus jadi zombi", ya kira-kira seperti itulah. Kalau sobat punya teman seperti ini saya sarankan jangan pernah ajak doi nonton bareng di bioskop deh. Menjengkelkan memang jika menonton film di dekat orang seperti itu, kita jadi tidak dapat menonton film dengan nyaman. 

Menonton film Train to Busan itu seperti menonton drama Korea yang ada zombinya. Ya memang sih film tersebut itu asalnya dari Korea, tapi maksud saya itu sedihnya itu dapat banget gitu, persis drama Korea. Meski terkadang ada saja yang mengobrol dan membuat suasana jadi tidak kondusif, tapi sebagian besar dari kami dapat tetap menghayati film Train to Busan saat itu.

Momen nonton bareng bersama guru itu hanya terjadi sekali dalam tiga tahun saya sekolah disitu. Momen yang menjadikan saya rindu terhadap sekolah SMK saat ini, saya jadi kepingin sekolah lagi rasanya hehehe. Bagi saya momen yang paling berkesan memang momen saat sekolah SMK, bukan SMP ataupun SD.

Senang bareng, susah bareng, semuanya terjadi saat di SMK. Bahkan hal-hal seperti pertengkaran, selisih paham, dan sebagainya pun masih teringat jelas oleh saya. Saya mengenal Amalia pun pada saat SMK. Tidak hanya rindu dengan kawan, tetapi saya juga rindu dengan guru-guru yang telah mengajar saya di SMK dulu.

Setidaknya September nanti rasa rindu ini dapat terobati sedikit, ada teman yang berencana menikah dan semoga saja kami sekelas dapat bertemu, tanpa kurang satu orang pun.

Dengar-dengar film Train to Busan akan ada yang ke 2, hemmm entahlah. Kalau benar sepertinya saya akan menonton bersama teman di SMK dulu, termasuk Amalia. Tidak, tidak mungkin untuk menonton bersama di kelas lagi, tapi di bioskop yang dekat rumah.

Wassalamualaikum...

0 Comments