Assalamualaikum...



Jaman sekarang kegiatan mendaki gunung semakin di minati oleh banyak orang. Khususnya untuk mereka yang masih muda, semangat sedang tinggi-tingginya, dan selalu memiliki rasa penasaran terhadap hal baru yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan.

Kebanyakan mereka mendaki gunung adalah untuk menghibur diri, entah setelah penat karena bekerja, sedang galau karena berantem dengan pacar, ataupun menghibur diri dari kesendirian yang selama ini dirasakan alias jomblo.

Apapun tujuan mendakinya, selama itu masih positif ya sah-sah saja. Hanya saja setelah kita sudah cukup terhibur karena kegiatan mendaki, terhibur dengan bentangan pemandangan indah yang disajikan, kita pun juga harus membuat alam yang kita kunjungi itu tetap terjaga dan tetap lestari.

Oleh karenanya setiap pendaki atau petualang harus dan wajib paham kode etik petualang. Tidak hanya sekadar paham, tetapi juga di terapkan selama melakukan kegiatan di alam agar alam tetap terjaga dan tidak rusak.

1. Jangan Mengambil Apapun Kecuali Gambar


Saat kita melakukan kegiatan pendakian di sebuah gunung kita tentu akan di suguhkan berbagai macam hal yang menarik dan sangatlah indah. Bunga misalnya, di gunung sudah pasti ada bunga yang tidak dapat kita temui di dataran rendah, contohnya bunga edelweis.

Memang bunga tersebut tidak ada di sekitar rumah kita, kita pun juga tidak pernah menemukannya di dataran rendah lainnya, termasuk di berbagai tempat wisata sekalipun. Meski begitu bukan berarti kita boleh mengambilnya, walau mungkin tujuan kita ingin menanamnya kembali.

Tidak, bunga dan berbagai macam hal lainnya tidak boleh kita ambil. Tetapi ada satu hal yang boleh kita ambil ketika melakukan pendakian atau petualangan di alam, yaitu gambar. Ya, kita boleh mengambil gambar sepuas kita, asalkan kita tetap menjaga sikap kita ketika melakukan hal tersebut.

Gunung yang kita daki, alam yang kita jelajahi itu bukan hanya milik kita, itu milik semua. Tentu semua disini yang saya maksud adalah bukan hanya milik manusia saja, tetapi benar-benar semua dan oleh sebab itu kita tidak boleh bertindak semena-mena dan seakan-akan keindahan itu hanya milik kita semata.

2. Jangan Meninggalkan Apapun Kecuali Jejak


Ketika hendak melakukan sebuah pendakian tentu kita akan membawa berbagai macam barang, salah satunya adalah makanan. Ya, saat melakukan aktivitas mendaki, makan merupakan hal yang penting agar tubuh kita mendapat energi dan tenaga yang cukup dan tidak merasa lemas ketika melakukan pendakian.

Bersamaan dengan itu, makanan yang telah kita konsumsi tentu akan menyisakan bungkusnya dan bungkus dari makanan tersebut merupakan sampah. Sebagai pendaki dan petualang yang baik tentu kita harus tahu bahwa kemanapun kita pergi harus tetap menjaga kebersihan dari lingkungan tersebut.

Sampah yang kita bawa saat mendaki, sampah yang kita bawa saat melakukan camping di hutan harus kita bawa pulang lagi. Sampah tersebut jangan kita tinggalkan di tempat yang kita kunjungi begitu saja, tentu itu akan mencemari lingkungan disana. Maka dari itu seseorang yang berencana untuk melakukan petualangan di alam harus paham kode etik yang satu ini, yaitu jangan meninggalkan apapun kecuali jejak.

Sampah yang kita bawa harus di bawa pulang, kalau perlu ketika melihat sampah disana kita juga harus memungutnya. Beda dengan jejak, sejak pertama kali datang kita telah membuat jejak dan rasanya akan sulit jika jejak juga dibawa pulang hehehe. Maka dari itu jejak boleh kita tinggalkan. Jejak disini maksudnya adalah jejak kaki ya sob bukan jejak remah-remah peyek yang jatuh berhamburan ke tanah.

3. Jangan Membunuh Apapun Kecuali Waktu


Mengambil saja dilarang, apalagi membunuh. Etika dan sopan santun harus kita jaga saat melakukan pendakian, ucapan pun juga harus kita jaga, selalu berhati-hati saat melontarkan kata-kata itu penting adanya.

Ibarat pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, ya kira-kira seperti itulah. Kita harus menghormati, taat aturan, dan paham pantangan yang mungkin ada disetiap lingkungan yang kita kunjungi. Membunuh, jangan sampai melakukan hal tersebut di gunung, walau kita membunuh hewan yang biasa kita konsumsi sekalipun.

Satu-satunya yang boleh kita bunuh adalah waktu. Karena memang pada dasarnya berasa atau tidak, melakukan kegiatan apapun itu tentu kita akan membunuh yang namanya waktu. Maka dari itu, jangan membunuh apapun kecuali waktu.

Selama seorang pendaki dan petualang paham dan melaksanakan ketiga kode etik tersebut, alam akan lestari. Tentu bukan hanya kita yang ingin merasakan nikmatnya bertualang, generasi selanjutnya, generasi setelah kita pun pasti juga ingin mersakannya. Maka, sudah sepatutnya kita menjaga apa yang ada, menjaga agar alam tetap lestari untuk kehidupan mereka nantinya.

Wassalamualaikum...

0 Comments