Ngemil Makaroni Jagung Bakar di Malam ini

Assalamualaikum...

Malam ini entah kenapa saya merasa bosan sekali, menonton youtube tak enak, membaca pun tak semangat. Untuk mengusir rasa bosan yang ada di diri saya akhirnya saya memutuskan untuk keluar rumah menaiki sepeda motor saya bersama si Nabil, adik saya yang berumur empat tahun.

Pada awalnya saya hanya berniat untuk muter-muter Marakash saja, sekadar mencari angin dan melihat pemandangan danaunya yang sekarang terdapat pantulan kelap-kelip lampu yang berasal dari tempat bermain anak yang bernama Rainbow Lake. Ya, tempat bermain itu memang masih baru di Marakash, tetapi di setiap malamnya selalu di penuhi para orang tua yang mengajak buah hatinya bermain disana.

Tempat yang tadinya gelap dan cukup banyak sampah, sekarang telah di sulap oleh seseorang menjadi sebuah tempat yang terang benderang dan kalau bisa dibilang sih "surga" bagi anak-anak. Bahkan sampai ada robot dinosaurus loh di tempat bermain itu, si Nabil gemas banget sama dinosaurus tersebut hehehe.

Tetapi, meski jarak rumah ke Rainbow Lake sangat dekat, saya belum pernah mengajak nabil masuk kesana. Selama ini hanya sekadar lewat dan memperhatikan dari luar saja hehehe, tega ya.

Saya pikir dengan hanya muter-muter di Marakash saja sepertinya itu malah akan menambah rasa bosan saya saja dan akhirnya saya pun memutuskan untuk membeli cemilan di Perwira. Cemilan tersebut adalah makaroni. Sudah lama saya tidak membeli makaroni yang ada di daerah Perwira, terakhir saya beli itu jauh sebelum bulan Ramadhan dan pada saat itu pun rambut saya belum terlalu gondrong.

Sekarang beli lagi rambut sudah pendek hehehe. Tetapi pas sampai di tempatnya itu yang melayani saya orangnya berbeda dengan saat terakhir saya beli. Beda dan lebih cantik dari sebelumnya, mbaknya itu seperti keturunan Arab, saya jadi grogi pas beli tadi wkwkwk.

Makaroni disana itu harganya 5000 rupiah per bungkus dan kebetulan saya beli lima, empat dengan rasa jagung bakar dan yang satu itu rasa balado untuk ibu saya. Isinya cukup banyak sob, jujur saja saya sempat nyerah makannya. Tetapi habis juga sih hehehe. Sepertinya untuk satu bungkus itu bisa di makan dua orang, karena memang lumayan banyak dan ngenyangin. Eh kalau gitu berarti porsi saya gede dong, waduh.

Gurih dan Lezat

Pertama saya mengenal makaroni itu dari jajanan makaroni warung yang bernama Makaroni Dua Saudara. Saya yakin sobat pernah lah nyobain makaroni ini. Soal rasa sih jangan ditanya lagi deh, saya pun sampai detik ini masih bisa ingat dengan jelas rasa dari makaroni tersebut. Gurih, manis, dan lezat, ya seperti itulah kira-kira rasanya.

Sumber gambar : bukalapak.com

Kalau makaroni yang malam ini saya beli di bandingkan dengan Makaroni Dua Saudara, menurut saya rasanya lebih enak Makaroni Dua Saudara. Tetapi bukan berarti makaroni yang saya beli itu tidak enak loh sob, kalau tidak enak ya mana mungkin saya jadi langganan.

Baca juga : Jadilah Seperti Kacang Panjang.

Rasa Jagung Bakar adalah Rasa yang Terbaik

Setiap beli makaroni yang ada di daerah Perwira saya selalu memilih rasa jagung bakar. Saya memang belum mencoba semua rasa yang ada, selain rasa jagung bakar saya baru mencoba rasa barbeque dan balado. Tetapi menurut saya dibandingkan dengan barbeque dan balado, rasa jagung bakarlah yang terbaik.

Karena rasanya manis dan tidak pedas sama sekali membuat si Nabil sangat doyan dengan rasa makaroni jagung bakar ini. Nabil tuh memang anti banget sama rasa pedas, pokoknya benar-benar anti deh. Kalau sudah kepedasan itu dia teriak-teriak nangis dan langsung lari menuju kulkas untuk minum air dingin, saya selalu ketawa kalau ngeliat dia sedang kepedasan seperti itu.

Mendadak Gerimis

Di daerah saya sudah lama sekali tidak hujan sob, terakhir itu saya lupa kapan tetapi yang pasti minggu-minggu kedua puasa dan itu pun hujannya di malam hari pas waktunya shalat taraweh.

Di jalan sebelum sampai ke warung makaroni saya sudah merasakan ada butir air dari langit yang mengenai wajah saya. Saya pun bertanya kepada Nabil apakah dia juga kena, tetapi ternyata tidak dan memang sih di jalan pun tidak ada titik-titik air.

Tetapi setelah pulang membeli makaroni gerimis pun turun secara mendadak. Saya pun mulai mempercepat laju motor saya, kalau tidak ada Nabil sih saya akan menikmati gerimis itu, sudah lama tidak turun hujan saya jadi kangen kehujanan hehehe. Untung saja hujannya tidak deras dan kami pun berhasil sampai rumah tanpa basah kuyup, saya hanya khawatir dengan Nabil jika sampai deras hujannya.

Akhirnya saya dan keluarga pun nyemil makaroni bersama-sama. Entah kenapa setelah nyemil makaroni rasa bosan saya seketika hilang, hemmm apakah bosan dengan lapar itu beda tipis ya? wkwkwkw.

Ngalor ngidul banget ya tulisannya, ah tapi tidak apa-apalah. Kalau sobat juga suka nyemil makaroni atau tidak nih? Tulis di kolom komentar ya.

Wassalamualaikum...