Mulutmu dan Sosial Mediamu adalah Harimaumu

Assalamualaikum...

Mulut setiap orang diciptakan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain dan juga sebagai jalan masuknya makanan ke dalam tubuh kita. Itulah fungsi utama yang positif dari adanya mulut kita ini.

Tetapi bukan manusia jika tidak pernah berbuat kesalahan. Memang itu merupakan fungsi utama dari mulut, tetapi ada saja orang yang menyalahgunakan mulutnya itu atau menggunakannya dalam hal keburukan dan hal negatif.

Bentuk penyalahgunaan itu bisa seperti berkata kasar sehingga menyakiti hati orang lain atau juga dengan memakan sesuatu yang bukan haknya. Kita harus ingat bahwa jika kita tergores pisau, silet, atau benda tajam lainnya itu pasti akan berdarah, lecet, dan terasa sakit tentunya. Tetapi semua luka itu akan hilang, baik dari rasanya maupun dari lukanya itu sendiri yang akan menghilang.

Tetapi jika kita dilukai atau melukai seseorang dengan sebuah perkataan atau lisan kita, apakah itu bisa hilang?. Perkataan yang kasar dan kurang mengenakkan memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, tetapi itu bisa langsung menyakiti perasaan orang yang menerimanya. Jika luka lecet bisa sembuh dan hilang, luka karena perkataan belum tentu bisa.

Jika kemudian kita meminta maaf dan ia mau memaafkan mungkin itu tidak jadi persoalan, tetapi jika kita tidak minta maaf itu bagaimana?. Maka dari itu ada sebuah peribahasa mulutmu harimaumu yang mengajarkan kita untuk menjaga perkataan kita, menjaga lisan kita karena dapat merugikan orang lain dan juga diri kita sendiri.

Tidak hanya lisan atau mulut kita, terapkanlah peribahasa itu pada semua hal di dunia yang telah berkembang ini. Kita bisa mengatakan "sosial mediamu harimaumu", karena belakangan ini banyak orang yang memiliki sosial media dan aktif memposting segala sesuatu disana baik itu foto, vidio, atau tulisan.

Kebebasan mengemukakan pendapat hendaknya kita gunakan secara bijak, jangan membuat pernyataan-pernyataan yang menyinggung atau memprovokasi seseorang untuk berlaku negatif. Terlebih lagi jika kita merupakan seseorang yang terpandang dan orang yang di segani. Hendaknya kita selalu berperilaku dan berucap yang baik karena kita akan di contoh orang banyak.

Kita ambil saja kasus yang belum lama ini viral, yaitu tentang seorang public figure yang terganggu oleh rengekan bayi ketika ia naik pesawat. Permasalahannya adalah ia membuat pernyataan di media sosialnya yang tidak pantas, saya tidak akan menyebutkan secara rinci dan hanya ingin menjadikan ini sebagai pembelajaran bersama.

Setelahnya ia pun mendapat hujatan dari banyak orang, bahkan pernyataannya pun sampai dimuat di berita luar negeri loh sob. Sungguh miris jika harus dikenal di luar negeri karena hal negatifnya, semoga itu tidak terjadi pada diri kita.

Tulisan ini bukan untuk menggurui, bukan untuk berbicara sok tau dan semacamnya. Tulisan ini saya buat adalah untuk sekadar mengingatkan sebagai sesama manusia. Ya, sesama manusia kita harus saling mengingatkan, tentunya dalam hal kebaikan dan kebajikan, itupun termasuk perilaku yang bijak.

Mari kita jaga lisan kita, jaga perkataan dan ucapan kita supaya kita tenang dan bahagia menjalani hidup di dunia ini. Terimakasih sudah membaca dan sampai jumpa di tulisan saya yang berikutnya.

Wassalamualaikum...