Assalamualaikum

Sumber gambar : m.merdeka.com


Jalan raya merupakan tempat dimana banyak sekali kendaraan bersama orang yang mengendarainya berlalu-lalang. Mereka semua memiliki tujuannya masing-masing. Ada yang ingin pergi bekerja, bertemu teman, pergi bersilaturahmi dengan saudara, atau hanya sekadar mencari nasi uduk dan donat gula bubuk manis di pagi hari.

Di jalan raya semua hal dapat terjadi dan kita tidak bisa menduga-duga hal tersebut, bisa itu merupakan hal baik ataupun sebaliknya. Untuk itu diperlukan sebuah kewaspadaan tingkat tinggi saat berkendara di jalan raya. Jangan lupa untuk selalu membaca doa sebelum memulai berkendara.

Pada kesempatan kali ini saya akan merangkum beberapa kejadian unik yang saya alami ketika berkendara. Perlu sobat ingat bahwa unik bagi saya itu belum tentu unik juga buat sobat, jadi kalau nanti malah garing harap di maklumi ya hehehe.

Berikut adalah rangkuman kejadian unik yang pernah saya alami ketika berkendara di jalan raya.

1. Ternyata...


Kita mungkin tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki lubang di jalan raya yang cukup banyak. Entah itu di Bekasi, Jakarta, atau kota-kota lainnya pasti memiliki jalan raya dengan sejumlah lubang yang cukup mengganggu. Tidak hanya mengganggu loh bahkan bisa sangat membahayakan, terlebih jika lubang tersebut berisi air.

Karena hal tersebut, masyarakat kita pun mengerti dan beberapa diantaranya menunjukkan kepedulian terhadap sesama, salah satunya dengan memberi aba-aba. Memberi aba-aba disini adalah dengan menurunkan sebelah kaki untuk memberitahukan kepada pengendara lainnya agar berhati-hati karena ada lubang.

Karena itu saya jadi percaya bahwa jika ada seseorang yang menurunkan kakinya di jalan, berarti ia memberi aba-aba. Tetapi ada kejadian unik yang saya lihat tentang hal tersebut, tentang sebuah aba-aba yang diberikan oleh pengendara di depan saya.

Pada suatu pagi saya berkendara di jalan raya Kalimalang di Jakarta Timur. Pagi itu kondisi jalan raya bisa dibilang cukup sepi, sehingga memungkinkan para pengendara untuk melaju lebih kencang dari biasanya.

Di sepanjang jalan memang konturnya ada yang tidak rata dan berlubang. Kemudian secara tiba-tiba pengendara motor di depan saya menurunkan kaki kirinya, saya pikir ia memberi aba-aba karena memang ada sebuah lubang di sebelah kirinya. Saya sangat berterimakasih karena telah diperingatkan.

Namun, kejadian berikutnya membuat saya ragu terhadap aba-aba yang ia berikan. Apa itu memang sebuah aba-aba  peringatan ada lubang atau bukan. Karena setelah menarik kembali kaki kiri yang sempat ia turunkan, pengendara di depan saya kemudian menurunkan kaki kanannya.

Sontak saya kaget dan menjadi berpikir bahwa sebelumnya bukanlah sebuah aba-aba, melainkan kakinya hanya sedang pegal dan ia berusaha meluruskan saja. Tetapi bisa saja memang ia awalnya ingin memberi aba-aba, tetapi karena yang kanan terasa pegal maka juga diturunkan.

Saya sih tidak tahu pasti, tapi jika memang dari awal kakinya hanya pegal saja malah jadi lucu hehehe.

2. Patuh Peraturan Bisa Tabrakan


Sudah menjadi kewajiban bagi setiap pengendara untuk selalu taat terhadap peraturan lalu lintas yang ada. Peraturan lalu lintas biasanya dibuat dengan maksud memberi keselamatan bagi setiap pengguna jalan. Pengguna jalan itu seperti pengendara motor, mobil, maupun pejalan kaki.

Tetapi sayangnya masih banyak masyarakat kita yang abai terhadap peraturan atau rambu lalu lintas yang ada. Seperti misalnya lampu lalu lintas, masih banyak sekali orang yang melanggar. Bentuk pelanggarannya antara lain seperti menerobos lampu merah, berhenti di atas zebra cross, dan lain sebagainya.

Jujur saja saya termasuk orang yang taat terhadap peraturan yang ada, bukannya bermaksud membanggakan diri sendiri loh ya. Nyawa hanya satu, apa susahnya menaati peraturan demi keselamatan diri sendiri dan orang banyak?. Meski begitu, karena situasi yang tidak memungkinkan saya pun pernah menerobos lampu merah sob.

Ada waktu dimana kita memang akan lebih baik jika menerobos lampu merah. Nah ini terkait kejadian yang pernah saya alami, bukan hanya satu dua kali saja. Saya sering menerobos lampu merah karena tidak mungkin bagi saya untuk berhenti sob.

Kenapa tidak mungkin? Jadi ketika kita berkendara di pagi hari, sekitar jam 6 atau kurang, tentu jalan raya masih sepi. Biasanya para pengendara memacu kendaraan mereka agak lebih kencang dan setibanya di perempatan, lampu merah pun menyala.

Oleh karena di arah berlawanan tidak ada kendaraan, jadi lah saya ikut menerobos bersama pengendara yang lainnya. Karena jika tidak, mungkin saja saya bisa ditabrak oleh pengendara yang ada di belakang saya. Terlebih lagi dengan mereka memacu kendaraan lebih kencang dari biasanya.

Saya tidak berniat untuk melanggar, namun situasinya saat itu sangat tidak tepat untuk saya patuh terhadap aturan yang ada. Alih-alih mematuhi peraturan, bisa jadi malah tabrakan.

3. Si Emak yang Bodo Amatan


Kejadian unik di jalan raya pasti akan ada sangkut pautnya dengan emak-emak. Kenapa begitu? Karena ada orang yang bilang bahwa emak-emak adalah ratu di jalan raya. Tetapi tidak bisa semuanya di pukul rata, banyak kok emak-emak lain yang bahkan lebih taat peraturan dibanding saya sendiri.

Tetapi, saya ada kejadian unik yang pernah saya alami soal emak-emak bawa motor di jalan sob. Sebenarnya bukan saya yang terlibat secara langsung, tetapi saat itu saya melihat dengan jelas kronologi kejadian tersebut. Maka dari itu saya dapat menceritakannya disini.

Siang itu saya ada kuliah dan hendak berangkat ke kampus, di depan saya ada ojek online yang sedang membawa penumpangnya. Awalnya sih aman-aman saja sampai ada seorang emak-emak di pinggir jalan menaiki sepeda motor seorang diri.

Dia hanya berhenti, namun saat saya dan ojol di depan saya hampir melewatinya, ia pun menyalakan motornya dan mulai melaju perlahan. Secara tiba-tiba, si emak menyalakan lampu sein kanan dan langsung menyeberang memotong jalan.

Karena kaget dengan tindakan si emak, ojol di depan saya pun menarik rem secara mendadak dan di susul oleh saya. Bukannya melihat ke belakang dan meminta maaf, beliau malah berlalu begitu saja tanpa mengalihkan pandangannya kepada pengendara yang berada dibelakangnya. Sungguh menyebalkan.

Karena kejadian itu, abang ojol pun sempat berhenti dan penumpangnya misuh-misuh kesal terhadap perbuatan si emak-emak tadi. Saya benar-benar heran loh sob, si emak bisa setenang dan sesantai itu hehehe. Untung saja abang ojolnya sabar dan baik hati.

4. Ujian di Hari Terakhir Puasa


Mudik saya beda dengan orang kebanyakan. Ketika yang lain mudik pulang kampung, saya malah pulang kota sob hehehe. Saya mudik ke Jakarta Timur tempat tinggal Kakek dan Nenek saya.

Kampung saya di Purwokerto, namun karena Kakek dan Nenek tidak tinggal di kampung lagi ya alhasil saya hanya pulang kota. Antara rumah saya dan rumah beliau pun hanya memakan waktu satu jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Itulah yang membuat saya bisa bolak-balik ke rumah dengan mudahnya.

Jadi, sehari sebelum hari raya Idul Fitri saya sempat pulang ke rumah dulu sob. Karena saya sudah ada acara pada saat malam takbirannya dan di perjalanan ada kejadian yang menurut saya cukup unik dan cukup menguji kesabaran hehehe.

Pagi itu saya sedang melintas di jalan raya kalimalang dekat Universitas Gunadarma. Saat itu saya sedang berkendara sekaligus memikirkan ide tulisan yang akan saya tuangkan di blog ini. Tiba-tiba ada motor yang melaju sangat kencang dari arah belakang saya.

Motor itu cukup jauh dari saya, tetapi karena saat melintas ia melewati genangan air, ya bisa di pastikan air tersebut pun muncrat kemana-mana. Saya tidak kena sob, hanya saja pengendara di samping saya lah yang kena dan bisa dibilang dia yang telah melindungi saya hehehe.

Awalnya pengendara di samping saya itu nampak kesal dan ingin menyusul si penciprat untuk marah-marah. Mungkin saja pada saat itu ia sedang berpuasa dan karena hari itu hari terakhir puasa juga, jadi ia hanya bisa menggelengkan kepala dengan raut wajah masam.

Kalau saya yang kena sih mungkin sudah misuh-misuh selama perjalanan.

Dan itulah beberapa kejadian unik yang saya alami ketika di jalan raya. Sobat punya pengalaman yang lain? Atau ada yang pernah mengalami hal yang sama seperti di atas? Silahkan ketik di kolom komentar ya. Sampai jumpa di postingan berikutnya.

Wassalamualaikum...

17 Comments

  1. Suka banget baca ini hahahaha

    Saya adalah seorang emak yang paling penakut naik motor tapi harus, jadinya dipaksain.
    Menurut saya, gak ada orang yang amat sangat b***h di dunia ini selain orang yang gak mau sabaran di jalan raya.
    Tidak mentaati peraturan, suka ngebut dan berkemungkinan mencelakai orang lain.

    Ye kan, kalau kecelakaan, benjut aja sih mending.
    Kalau patah tulang atau lebih parah?

    Meski saya takut berkendara, saya paling taat di jalan raya.
    Dan amat sangat sabar.
    Entahlah, saya ingin sekali mengambil sedikit kesabaran saya di jalan untuk hal lain wkwkwkw
    Soalnya saya ga sabaran banget dan bisa jadi sabar banget di jalan karena TAKUT hahahah.

    btw, kalau saya setiap kali lampu merah, meski sepi saya selalu mengurangi kecepatan, jadi yang di belakang saya tahu saya bakal berhenti dan gak bakal nabrak.

    Terus, setuju banget.
    Salah satu waktu yang bikin saya takut banget naik motor adalah bulan puasa.
    Ampun deehhh, pagi orang kesetanan karena kayaknya telat ngantor karena ketiduran.
    Lah sore juga kesetanan kayaknya udah lapar dan pengen cepet buka puasa di rumah.

    Atuh mah, iya kalau buka di rumah, kalau di rumah sakit atau buka kuburan gimana? hhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener mba Rey, kebanyakan pada ngebut-ngebut gitu ih serem. Saya pernah sekali ngurangin kecepatan pas lampu merah eh malah di klakson suruh maju terus jangan berhenti hehehe.

      Delete
    2. Mungkin mereka ingin jadi valentino rossi di bulan puasa ya,..makanya kebut-kebutan 😁😂😂

      Delete
  2. Aduh aku paling sebel sama orang yang tiba2 nyalain lampu sen dan seketika itu pula langsung motong jalan. Pernah ngalamin nih, alhasil aku ngerem mendadak dan remnya kelepasan, terus stang motorku kena bumper mobil yang lagi parkir. Terus si mbak yang motong jalan mendadak itu dengan santainya bilang, "Kan tadi saya udah sen". Ya mbok kalo ngesen ditunggu beberapa detik dulu biar yang dibelakang lihat, baru motong jalan gituloh. Ah kan jadi ngomel2 akunya wkwk. Ntw nice tulisannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah iyabener banget, biasanya sein itu dijadikan pembelaan mereka. Kadang malah yang salah lebih galak hehehe. Terimakasih sudah mampir mba Anisa.

      Delete
  3. Wkwkwk paling sebel kalo nemu emak-emak lampu sen ke kanan eh beloknya ke kiri.. apalagi ada emak emak yang ada di tengah jalan ga mau di selap..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya bener dan walau mereka yang salah tetep kita bakal yang dianggap salah

      Delete
  4. Perasaan gw setiap lewat Kalimalang jalannya gak pernah halus deh. Apa sekarang udah halus malah?

    ReplyDelete
  5. bener ya, kadang kita yg udah hati hati eh masih ajaaa ada yg ga lebih hati hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap bener banget intinya jangan pernah lupa buat baca doa sebelum berkendara supaya di beri perlindungan oleh yang maha kuasa.

      Delete
  6. Mirip cerita nomer 2 saya malah ditabrak dari belakang karena saya berhenti dilampu merah,,,,ya saya ributin,,,orsng dia yang salah kok wkwkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh saya pernah juga tuh begitu, jadi pengen denger ceritanya bang Eko hihihihi.

      Delete
  7. Kadang-kadang dijalan raya ini bisa ditemukan hal-hal aneh dan lucu mas ya,..cuma yang paling saya takuti ketika berkendara adalah ibu-ibu yang nikung sembarangan,..ha-ha 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe ketakutan banyak orang itu bang

      Delete
  8. Banyak sekali sih kejadian yg menjengkelkan dan lucu jika kita sedang berkendara. Benar juga, demi keslamatan kdg kita perlu melanggar peraturan kalau nggak malah bisa ketabrak sama yg lagi ngebut di belakang

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar :)