Assalamualaikum...

Belakangan ini keseharianku hanya diisi dengan membaca buku ataupun artikel di internet, duduk sambil menonton televisi, dan sesekali keluar untuk bermain bersama kawan semasa SMK-ku dulu. Aku memiliki banyak waktu luang, tetapi entah kenapa belakangan ini Aku malas untuk melakukan olahraga lari.



Ya, Aku mulai diserang rasa malas yang besar ketika tiba waktu dimana Aku harus melakukan olahraga lari. Terkadang Aku berniat di malam hari untuk berlari pada esok pagi, tetapi saat pagi telah datang dan separuh diriku mulai menagih niatku semalam, separuh diriku yang lainnya justru berkata tidak untuk berlari, dan ya separuh diriku yang lainnya tersebut berhasil menang.

Aku bisa memiliki perasaan semangat yang sangat menggebu-gebu saat berniat lari dan terkadang semangat yang sangat besar itu dapat hilang dalam sekejap ketika waktu untuk menunaikan niatku tersebut telah tiba. Apa mungkin hal tersebut adalah pertanda bahwa Aku ini adalah orang yang malas? atau baru akan menjadi orang yang malas?.

Jika Aku memundurkan waktu, rasanya tidak mungkin jika Aku dibilang pemalas, apalagi dalam urusan berolahraga. Sebelum berlomba di event Betadine Retro Run saja Aku sempat berlari lima kilometer di tiap harinya, jadi apakah Aku bisa dibilang pemalas?.

Tetapi Aku berpikir bahwa tidak seharusnya Aku mengungkit kejadian yang sudah-sudah, toh buktinya sekarang ini Aku mulai jarang berlari lagi. Tentu itu semua karena rasa malas yang ada di diriku. Jujur saja, ketika Aku berniat untuk berlari di esok pagi, pada malamnya Aku telah memakai celana pendek khusus untuk Aku pakai berlari. Namun, itu tidak menjadi penentu Aku berlari atau tidak di esok paginya.

Aku tahu, bisa dibilang Aku sangat tahu tentang manfaat apa saja yang akan kudapat jika Aku berlari. Aku bahkan tahu jika Aku sudah lama tidak melakukan lari dan dikemudian hari Aku mencoba berlari kembali, tubuhku pun akan mencoba beradaptasi lagi dan itu menyebabkan kemampuan lariku menurun secara drastis, atau bisa dibilang kembali ke awal lagi.

Mencoba Rutin Berlari Lagi


Kali ini Aku mulai berpikir untuk mencoba kembali rutin dalam melakukan olahraga lari. Tentu ini bukan merupakan pekerjaan yang mudah bagiku, karena sudah pasti Aku harus berperang melawan separuh diriku lagi yang terjangkit rasa malas itu. Aku berharap semoga diriku yang separuhnya lainnya itu dapat tertular virus berlari lagi seperti dulu.

Aku mencoba berlari lagi pada pagi itu, tepatnya di hari Selasa. Memang pada malam sebelumnya Aku telah berniat untuk berlari di Selasa pagi, tetapi karena di pagi harinya Aku terbangun dengan rasa sakit di pinggulku, Aku urungkan niat berlari pada saat itu juga.

Namun, di pagi itu Aku menerima sebuah chat dari Kekasihku, yang isinya ia menanyakan apakah Aku akan berlari di pagi ini atau tidak. Ia bertanya begitu karena ingin menemani sembari ikut menikmati sinar matahari dengan berjalan mengelilingi lapangan rumput Prima.

Karena Aku masih merasakan sakit di bagian pinggul dan tentu rasa malas masih menyelimuti diriku di pagi itu, lantas Aku menjawab pertanyaannya dengan kata "tidak". Tetapi, beberapa menit kemudian Aku berpikir bahwa tidak seharusnya Aku berkata demikian. Jujur saja, Kekasihku termasuk malas jika Aku ajak berolahraga dan pada pagi itu justru ia yang bertanya dan mengajakku, mungkin saja jawabanku itu mengecewakannya.

Aku buru-buru mengambil ponsel pintarku kembali yang sebelumnya sempatku letakkan di sofa sehabis menjawab chat Kekasihku. Aku berkata bahwa lari pagi ini jadi dan pada akhirnya Aku lari pagi bersamanya di lapangan Prima.

Semenjak saat itu Aku mulai memikirkan rencana untuk berlari rutin seperti dulu lagi. Aku sebenarnya juga ragu apakah Aku bisa atau tidak, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Aku akan mulai mencoba dengan target minimal tiga kali dalam seminggu, boleh lebih. Semoga saja targetku ini bisa tercapai atau kalau suatu saat aku sudah merasa kuat, bisa saja aku berlari minimal lima kali dalam seminggu.

Sebaiknya jangan memikirkan target berikutnya dulu, Aku akan mencoba untuk fokus target yang pertama ini, lari minimal tiga kali dalam seminggu dan boleh lebih.

Kendala di Kemudian Hari


Kendala itu pasti saja ada, termasuk dalam urusan komitmen melakukan olahraga lari secara rutin. Hari senin tanggal 17 nanti Aku sudah mulai masuk kuliah seperti biasa lagi, yang berarti bahwa Aku akan lebih banyak menghabiskan waktu dalam sehari di kampus. Itulah kendalanya.

Jika Aku masuk kuliah pagi sekitar pukul tujuh lewat tiga puluh menit, sudah dipastikan Aku tidak dapat berlari pagi. Karena waktu untukku berlari pagi adalah sekitar pukul enam, sedangkan jika Aku masuk setengah delapan pagi maka jam enam adalah waktuku untuk mandi dan sarapan.

Dan jika Aku pulang kuliah pukul tiga sore dan pada saat itu Aku belum makan siang sudah dipastikan Aku tidak akan berlari. Karena Aku tidak mau berlari dalam perut kosong, nanti tidak akan maksimal berlarinya.

Aku tidak biasa melakukan olahraga lari antara pukul empat pagi seperti yang sering dilakukan oleh Eka Wira. Aku sangat kagum padanya, karena ia selalu menyempatkan waktu untuk berolahraga dan menjaga kebugaran tubuhnya. Bahkan di usia yang tak lagi muda, Beliau memiliki bentuk tubuh yang sangat atletis, dan itu adalah bonus dari latihan kerasnya selama ini.

Terlepas dari adanya kendala yang akan kuhadapi nantinya. Aku merasa optimis dapat mencapai target berlariku yaitu tiga kali dalam seminggu. Di hari Sabtu dan Minggu tidak ada jam kuliah, jadi Aku bisa pergunakan dua hari itu untuk berlari, dan hanya sisa satu kali lari lagi yang harus Aku lakukan di hari biasa.

Aku berharap dengan ini semoga Aku bisa rutin melakukan olahraga lari lagi.

Wassalamualaikum...

0 Comments