Assalamualaikum

Aku adalah anak yang lahir di tahun 90an dan otomatis masa kecilku di warnai dengan kebersamaan bermain bersama anak-anak yang lainnya, meskipun peluh bercucuran di sekujur tubuh tetapi kami senang.



Karena Aku lahir di tahun segitu, lantas Aku merasakan dimana lelahnya mengejar maling saat bermain polisi maling, sedihnya ketika bermain petak umpat tetapi ketahuan, dan sakitnya badan ini terkena gebok bola kasti saat bermain permainan bite tujuh. Percaya atau tidak, itulah yang membuat masa kecilku dan teman-temanku sangat berkesan.

Bahkan sampai detik ini dan sampai sebesar ini, Aku masih bisa mengingat setiap keseruan yang terjadi di masa kecilku. Dalam sepi kadang Aku merindukan masa-masa seperti itu, walau kenyataannya waktu tidak akan pernah bisa diulang kembali.

---

Bicara soal malam minggu, bisa di bilang itu merupakan malam yang paling di tunggu oleh anak-anak di daerah rumahku, termasuk Aku. Karena pada malam itu kami merasakan sebuah kesenangan dan kebebasan bermain setelah beberapa hari sebelumnya kami semua sekolah dan sekolah, kami tidak perlu hawatir akan bangun siang di esok hari karena esok hari adalah hari libur.

Ketika sudah memasuki hari Sabtu, Aku merasa sangat senang, dan saat malam minggu hanya tinggal hitungan detik saja perasaan senang tersebut meningkat hingga berkali-kali lipat. Betapa besarnya efek malam minggu bagi anak sepertiku di waktu itu. Aku tidak tahu pasti, tetapi aku yakin bahwa teman-temanku yang lain juga merasakan hal yang sama.

Masa kecil adalah masa yang indah, berbagai kejadian lucu selalu mewarnai kebersamaanku dan teman-temanku di masa itu. Aku masih ingat betul sebuah kebiasaan unik yang sering diterapkan oleh Aku dan teman-temanku ketika malam minggu menjelang. Kami punya peraturan yang harus ditaati oleh semua anak-anak, dimana saat malam minggu tiba kami semua harus memakai pakaian dengan warna yang sama, lucu bukan? tapi begitulah adanya.

Untuk pemilihan warna pakaiannya ditentukan secara bermusyawarah alias kesepakatan kami bersama. Peraturan itu pun kadang diwarnai dengan pro dan kontra, mengingat tidak semua anak memiliki warna baju yang sama. Oleh karena itu ditentukanlah dua warna pakaian saja, yang mana mayoritas anak memiliki pakaian dengan warna tersebut, yaitu putih dan merah. Penerapannya pun kami selang-seling, semisal malam minggu ini putih jadi esoknya merah, seperti itu.

Di malam minggu, kami memainkan permainan lebih banyak dari hari biasanya. Kalau di daerahku biasanya Aku dan teman-teman bermain badminton terlebih dahulu, kemudian dilanjut dengan petak umpat, dan diakhiri dengan cerita-cerita bersama, duduk dijalan tanpa alas apapun, biasanya sih kami menggunakan sandal kami sebagai alas duduk.

Pada pukul sembilan malam Ibuku menyuruh Aku untuk segera pulang kerumah dan tidur. Akupun berpamitan dengan teman yang lainnya, tidak lupa kami berjanji untuk bermain lagi di malam minggu berikutnya, dan kami saling melambaikan tangan sebagai salam perpisahan antara kami semua. Sungguh masa-masa yang indah dan takkan terlupakan.

---

Aku tidak tahu apakah tradisi bermain bersama di malam minggu masih berlangsung di anak-anak jaman sekarang. Tetapi jujur saja aku sudah jarang melihatnya di daerahku, kalaupun mereka bermain bersama pasti dengan gadget canggih tergenggam di tangan masing-masing anak. Entah apa yang akan mereka lakukan dengan benda tersebut, mungkinkah mereka bermain game bersama? ataukah saling bertukar nomor WA?.

Kemajuan teknologi yang pesat memang sangat membantu pekerjaan manusia, khususnya pekerjaan orang dewasa. Terlepas dari fungsi baiknya tersebut, teknologi juga bisa berdampak "Tidak baik" bagi anak-anak, untuk itu diperlukan perhatian lebih dari masing-masing orang tua anak tersebut.

Sejujurnya Aku tidak mempermasalahkan ketika anak kecil bermain gadget, karena walau bagaimanapun mereka harus melek terhadap teknologi agar kelak ketika besar nanti mereka dapat bersaing di era ini. Bahkan pengenalan akan teknologi terhadap anak harus dan wajib dilakukan. tetapi hanya sekadarnya saja supaya mereka dapat beradaptasi dengan teknologi.

Tetapi Aku merasa miris dengan anak-anak yang sudah kecanduan terhadap ponsel pintar tersebut. Tiap hari yang dipegang adalah benda berbentuk persegi panjang tersebut dan karena merasa sudah asik, beberapa dari mereka cenderung lebih memilih di dalam rumah saja dan tidak ingin bermain keluar seperti yang Aku lakukan dulu bersama teman-teman.

Karena hal tersebut malam minggu sekarang tidaklah semeriah malam mingguku dulu, tetapi setidaknya itu yang terjadi di tempat tinggalku, dan semoga saja di tempat lain tidak terjadi hal seperti itu. Bagaimana malam minggu di tempat kalian? adakah anak-anak yang masih bermain petak umpat dan permainan tradisional lainnya? tuliskan di kolom komentar.

Wassalamualaikum...

2 Comments

  1. Malam minggu malam yang panjang malam yang bagus buat pacaran wkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. konon katanya bagi seorang jomblo itu disebut sabtu malam hehehe

      Delete

Silahkan Berkomentar :)