Assalamualaikum...

Halo sobat My Blog My Daily, apa kabar kalian semua? semoga sobat semua sedang dalam keadaan yang baik-baik saja ya. Untuk kali ini saya mau share cerpen karya temen saya nih namanya Amalia Tri Rizki, orangnya cantik dan baik loh hehehe. Cerpen tersebut berjudul "" dan saya udah ijin ke dia untuk share di blog ini. Oke langsung aja di baca cerpennya.

Arya dan Rayna (Tentang sebuah mimpi)

Cover by : www.mydaily241.blogspot.com


Di sebuah taman dengan banyaknya pohon rindang yang tumbuh disana, terlihat ada sepasang manusia yang sedang tiduran di salah satu pohon yang terdapat di taman tersebut. Keduanya tengah menikmati sejuknya angin sore yang menerpa kulit mereka.
"Sejuk sekali disini." Ucap seorang gadis yang masih memejamkan kedua matanya.
"Kalau begitu sering-sering lah datang ke tempat ini." Ucap seorang lelaki yang berada disebelah gadis tersebut, seraya duduk untuk melihat wajah gadis itu.
"Baiklah, aku akan sering datang kesini untuk menikmati angin sore yang sejuk." Ucap gadis itu yang kemudian bangun dari tidurnya.

Esoknya, ditempat yang sama mereka kembali bertemu. Tak banyak yang mereka lakukan di taman itu, hanya menikmati sejuknya angin sore yang sedang berhembus.
"Sejak kemarin kita belum berkenalan. Namaku Rayna Adriani Meilani, siapa namamu?." Ucap gadis itu seraya mengulurkan tangannya.
"Oh benarkah? Namaku Arya Raihan." Ucap lelaki itu yang membalas uluran tangan gadis di sampingnya.
"Arya, sepertinya kau tau banyak tentang tempat ini." Ucap Rayna yang penasaran.
"Ya, aku tau banyak tentang tempat ini, kau mau ikut denganku? Melihat semua tempat di taman ini?."Ajak Arya.
"Bolehkah?." Tanya Rayna.
"Tentu." Ucap Arya kemudian ia menggenggam tangan Rayna dan menuntunnya untuk melihat tempat yang ada di taman tersebut.

Mereka terus mengelilingi taman itu dan sekarang mereka sampai di suatu tempat yang masih berada di taman tersebut. Di tempat itu mereka melihat sebuah danau yang luas, di sekitar danau itu ditumbuhi dengan pepohonan yang rindang dan terdapat beberapa bangku taman yang diletakkan berjauhan yang menghadap danau tersebut.
"Tempat ini bagus sekali." Ucap Rayna yang mengagumi keindahan danau itu.
"Ini salah satu tempat favoritku, tempat ini memberi kenyamanan tersendiri untukku." Ucap Arya.
"Wah, aku tidak tahu kalau ada tempat seperti ini di dunia." Ucap Rayna seraya tersenyum lebar.
"Yah, kau tidak akan tahu sebelum melihatnya." Ucap Arya dengan senyum mengembang di bibirnya.

Setiap sore mereka akan bertemu di taman itu, sekedar melihat pemandangan indah yang terdapat di taman itu atau hanya menikmati sejuknya angin yang berhembus di taman itu. Waktu terus berjalan, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan sekarang sudah hampir 2 bulan mereka selalu bertemu di taman itu. Tanpa mereka sadari ada perasaan yang timbul diantara mereka, entah perasaan apa itu yang pasti mereka sudah merasakan kenyamanan satu sama lain.
"Ray." Panggil Arya.
"Iya, ada apa ya?." Jawab Rayna.
"Kau tau, aku merasa ada sesuatu yang mengganggu diriku." Ucap Arya.
"Oh, apa itu?." Tanya Rayna.
"Entahlah, aku tak tahu, yang pasti aku tidak ingin kau pergi dariku dan aku tidak ingin kau melupakanku." Ucap Arya.
"Maksudmu?." Tanya Rayna.
"Ya, jangan lupakan aku dan jangan pernah pergi dariku." Ucap Arya lagi.
"Baiklah." Ucap Rayna dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Janji?." Tanya Arya seraya mengacungkan jari kelingkingnya.
"Janji." Ucap Rayna yang membalas dengan mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Arya.

~~~~~

Sinar mentari pagi yang sangat menyilaukan membuat seorang gadis yang tengah tertidur dengan pulasnya terusik untuk membuka kedua matanya.
"Euh, jam berapa sekarang?." Ucap gadis itu yang kemudian melihat jam yang terletak di meja di samping tempat tidurnya.
"Oh, jam 7? Aku harus segera membuka toko." Ucapnya seraya berlari ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri dan setelah itu ia pergi menuju toko tempatnya bekerja.

Gadis itu Rayna, gadis cantik berumur 24 tahun itu sekarang tinggal sendiri di sebuah kontrakan kecil. Ia juga membuka sebuah toko bunga untuk membiayai kehidupannya. Gadis itu sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya pada umur 20 tahun akibat kecelakaan mobil yang menimpa kedua orang tuanya. Gadis itu baru membuka toko bunga sekitar 1 tahun yang lalu dan sekarang toko bunga itu sudah banyak pengunjungnya.

Pagi itu toko bunga sangat ramai pengunjung, hingga Rayna kelimpungan melayaninya walaupun sudah ada 2 karyawan yang membantunya. Banyaknya pesanan yang diterima Rayna yang harus dikirim hari itu juga membuatnya kebingungan untuk mengantar semua pesanan bunga itu.
"Tomi, tolong bantu aku mengantarkan semua pesanan bunga itu ya." Pinta Rayna sambil merangkai bunga.
"Siap, akan aku antar sampai tempat tujuan." Ucap salah seorang karyawan Rayna yang bernama Tomi.
"Ini alamatnya, tolong antarkan dan jangan sampai rusak." Ucap Rayna.
"Baiklah." Ucap Tomi.

Di seberang jalan terlihat seorang lelaki yang dengan pakaian khas kantornya. Lelaki itu tengah memandangi toko bunga yang terdapat di seberang jalan dengan senyum yang sangat menawan.
"Sepertinya kau sedang sibuk, kita akan bertemu lagi lain waktu." Ucapnya sambil berlalu pergi.

Hari minggu ini toko bunga Rayna sedang tutup karena terlalu banyaknya pesanan selama seminggu ini dan ia menjadikan hari ini hari untuk mengistirahatkan diri, setelah banyaknya pesanan yang ia terima.
"Sepertinya berjalan-jalan sebentar di taman menyenangkan." Ucap Rayna yang kemudian bersiap-siap untuk pergi ke taman di dekat rumahnya.
Sesampainya Rayna di taman, ia mengelilingi taman itu untuk mencari tempat ternyaman yang terdapat di taman itu.
"Sepertinya tempat ini sangat nyaman." Ucapnya yang telah menemukan tempat yang berada di bawah pohon rindang.
"Suasana ini seperti pernah aku rasakan." Ucapnya seraya mengingat.

Di kejauhan terlihat seorang lelaki yang tengah tersenyum memandangi sebuah objek yang menurutnya sangat menarik untuk dipandangi. Ia tengah memandangi seorang gadis dengan sweater merah muda dan celana training yang senada yang tengah duduk di bawah pohon sambil membaca buku.
"Kita bertemu lagi." Ucapnya sambil berjalan ke arah gadis itu.
"Akhirnya kita bertemu lagi." Ucapnya setelah sampai di samping gadis itu.
Gadis itu menoleh dan mengernyitkan dahinya.
"Maaf, anda siapa?." Ucap gadis tersebut.
"Ray, ini aku Arya." Ucap lelaki itu yang ternyata Arya.
"Arya siapa?." Tanya Rayna.
"Kau tidak ingat denganku?." Jawab Arya.
"Maaf sepertinya kau salah orang." Ucap Rayna dan berlalu pergi.
"Ku bilang jangan lupakan aku." Gumam Arya dengan wajah sedikit ditekuk.

Langit malam yang cerah di taburi oleh banyaknya bintang yang berkelap-kelip dan ditemani sinar bulan yang tanpa malu memamerkan cahayanya. Rayna yang sedang menatap bintang itu pun tengah berfikir tentang kejadian pagi tadi.
"Arya? siapa dia? Aku tak ingat pernah mengenalnya." Ucap Rayna seraya berfikir.
Rayna terlihat sedang berfikir dengan keras, mengingat siapa sebenarnya seorang yang bernama Arya itu.

Pagi itu toko bunga Rayna sedang terlihat sepi pengunjung. Dan tak lama terdengar bunyi bel yang tanda pintu sedang dibuka oleh seseorang.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?." Ucap Rayna yang tengah memberi salam pada pengunjung.
"Kamu? Yang waktu tempo hari di taman itu kan?." Tanya Rayna kepada pengunjung itu yang ternyata adalah Arya.
"Ah, iya. Tapi maaf bisakah buatkan saya sebuket bunga lili putih dan merah?." Ucap Arya.
"Ah, iya. Mohon tunggu sebentar." Ucap Rayna dan kemudian ia membuat sebuket bunga lili.
"ini, bunganya. Kalau boleh tau buat siapakah buket bunga itu?." Ucap Rayna seraya memberi sebuket bunga lili.
"Untuk seorang gadis yang aku sayangi. Oh, terima kasih dan ini uangnya." Ucapnya dan berlalu pergi.



~~~~~

Sudah seminggu ini Arya terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ia sedang memikirkan bagaimana cara agar Rayna mengingatnya.
"Aku harus membuatnya mengingat mimpi itu. Harus." Ucapnya dengan menyemangati dirinya sendiri.

Dua hari kemudian Arya datang ke toko bunga Rayna. Dia harus menjelaskan kepada Rayna tentang mimpi mereka. Bel tanda pintu terbuka pun berbunyi dengan nyaringnya.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?." Ucap salah seorang karyawan yang bekerja di toko itu.
"Apakah Rayna ada?." Tanya Arya.
"Non Rayna sedang pergi ke taman di dekat sini." Ucap karyawan itu.
"Terima kasih." Ucap Arya.

Di sebuah taman terlihat seorang gadis yang tengah duduk di salah satu bangku taman. Ia tengah menikmati udara di sekitar taman itu sambil membaca sebuah buku yang sedang dipegangnya.
"Ray." Ucap seseorang yang tengah berdiri dihadapan Rayna.
"Ah, Arya? Ada apa?." Tanya Rayna yang terkejut dengan kehadiran Arya dihadapannya.
"Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu." Ucap Arya.
"Silahkan." Ujar Rayna seraya mempersilahkan Arya untuk duduk di sampingnya.
"Apa kau benar-benar tak mengingatku?." Tanya Arya penasaran.
"Kenapa bertanya seperti itu?." Tanya Rayna yang mengalihkan pembicaraan.
"Aku hanya ingin memastikan." Ucap Arya.
"Kamu ingin menjelaskan sesuatu apa?." Tanya Rayna.
"Tak ingatkah kau tentang diriku? Tentang sebuah danau di suatu taman? Tentang pohon rindang dengan angin sejuknya?." Tanya Arya yang masih terlalu penasaran.
"Sudah ku bilang untuk jangan melupakan aku, tapi kenapa kau melupakan aku?." Ucap Arya dengan rasa sedihnya.
"Taman itu, taman dalam mimpi itu, apa kau benar-benar tidak mengingatnya?." Tanya Arya sekali lagi.
"Aku sudah bilang bukan, aku sudah janji untuk tidak melupakanmu dan tidak akan pergi darimu." Ucap Rayna dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Kau ... mengingatnya?." Tanya Arya.
Rayna menganggukkan kepalanya dengan sudut bibir yang naik ke atas.
"Benarkah?." Tanyanya lagi.
"Iya." Ucap Rayna.
"Kenapa waktu itu kau bilang tidak mengingatku?." Tanya Arya.
"Aku benar-benar tidak ingat waktu itu, dan aku baru ingat setelah malamnya." Ujar Rayna.
"Bunga itu , kau kasih siapa?." Tanya Rayna penasaran.
"Aku simpan, karena kau waktu itu tidak mengingatku." Ujar Arya dengan wajah masamnya.
"Lalu, kau tidak mau membarinya  padaku?." Tanya Rayna lagi.
"Tidak." Ujarnya dengan wajah yang datar.
"Aku mencintaimu, jangan pernah pergi dariku dan jangan pernah melupakanku. Maukah kau selalu berada di sampingku dalam keadaan apapun? Berbagi suka dan duka bersama? Dan selalu percaya bahwa aku hanya mencintaimu?." Tanya Arya yang meyakinkan Rayna.
"Aku mau." Ucap Rayna dengan senyum yang mengembang dan kemudian memeluk Arya.
Arya pun balas memeluknya dengan wajah yang sangat bahagia.

~~Tamat~~

Terima kasih buat yang sudah baca, jangan lupa untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.

Wassalamualaikum...

0 Comments