Assalamualaikum...

Halo temen-temen semua, sedikit cerita aja nih, jadi saya abis nonton salah satu film horor Indonesia nih yang belum lama ini tayang di bioskop tanah air, tepatnya pada 19 Juli 2018. Yap, film horor yang saya maksud adalah SABRINA. Okeh jadi film ini tuh merupakan spin-off dari film The Doll 2. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa film The Doll 2 menceritakan tentang pasangan suami istri bernama Maira dan Aldo yang berduka kehilangan anaknya yang diakibatkan oleh kecelakaan mobil yang mereka alami bersama. Anak dari pasangan Maira dan Aldo memiliki boneka kesayangan yang selalu ia bawa kemana-mana termasuk saat kecelakaan itu terjadi, boneka itu diberi nama Sabrina.


Sinopsis

Film Sabrina menceritakan tentang Maira yang tengah bahagia di pernikahan barunya bersama Aiden, pemilik perusahaan mainan bernama Kev Toys, sekaligus pembuat boneka Sabrina Second Edition. Vanya merupakan keponakan Aiden, kepergian kedua orang tuanya lah yang menjadikan Aiden dan Maira menjadikan Vanya sebagai anak angkat mereka. Namun, tidak semudah itu bagi Vanya menerima Maira yang akan menggantikan posisi Andini (Ibu kandung Vanya). Duka dan kerinduan yang mendalam atas kepergian ibunya membuat Vanya nekat bermain permainan Pensil Charlie (permainan yang dapat mengundang roh) dan Vanya pun berhasil. Tak hanya ibu kandungnya yang ia undang, sosok jahat pun ikut terpanggil oleh Vanya, iblis bernama Bahgiah. Serangkaian teror pun di alami Maira, Aiden, dan Vanya hingga Maira menghubungi Laras (seorang yang pernah membantunya di film The Doll 2). Akankah Laras dapat mengalahkan Bahgiah? akankah Maira dapat menyelamatkan Vanya dari keterpurukannya?.

Pembahasan

Film ini membangun ketegangan yang luar biasa bagi para penonton. Kenapa saya bisa bilang gitu? karena jujur selama saya nonton banyak orang yang teriak-teriak di studio (biasa cewek -_- saya mah enggak). Oke lah dalam hal ketegangan dan unsur seram film ini bisa diacungi jempol, mungkin bisa sepuluh jempol. Tapi ada banyak kejanggalan di film ini yang jujur sih sangat terasa.

Pada awalnya saya fikir karena judulnya Sabrina, saya mengira film ini akan menceritakan asal usul boneka Sabrina itu sendiri. Tapi ternyata setelah menonton filmnya, terasa seperti sekuel dari film The Doll 2. Alur cerita dari awal sampai ahir pun bisa dibilang mirip, dimana diakhir cerita kita bisa melihat ada satu orang jahat yang pada awalnya berperan baik dalam film namun kebusukannya terungkap di ending cerita (ngerti kan maksudnya? hehehe).

Dari segi pengambilan angle kamera terlihat bagus, namun ada move yang diulang berkali-kali jadi kesannya membosankan. Contohnya adalah move yang diambil dari luar rumah dan masuk ke dalam lubang kunci pintu dan menyorot bagian dalam rumah.

Kalo untuk animasi, film ini keren banget sih menurut saya dibandingkan dengan film genre horor Indonesia yang lainnya. Dari mulai lilin yang terbakar habis, tikus yang memanjat rak, dan juga mobil yang melewati jembatan besi. Itu semua dibuat dengan sangat rapih. Saya juga bakal acungin sepuluh jempol untuk yang satu ini.

Jadi, untuk keseluruhan sih bisa dibilang film ini tuh rekomendasi banget buat kalian pecinta film horor tanah air. Namun saya perlu mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan selalu was-was karena sumpah nih film bikin tegang banget (dalam artian yang sebenarnya loh yah wkwkwk).

Oke, akhir kata dari saya terima kasih buat yang udah baca dan mohon maaf apabila ada kekurangan dari pembahasan saya dan apabila ada salah-salah kata yang saya tuliskan saya mohon maaf. Semoga postingan saya kali ini dapat bermanfaat bagi kalian semua.

Wassalamualaikum...

0 Comments