Assalamualaikum...

Hari Minggu adalah hari-nya istirahat bagi sebagian orang. Kebanyakan orang mempergunakan hari Minggu untuk istirahat karena memang dalam 6 hari sebelumnya sudah bekerja keras, entah untuk pekerjaannya maupun studi sekolah atau kuliahnya. Namun, ada juga yang mempergunakan hari Minggu sebagai hari untuk berlibur bersama keluarga tersayang, karena pada hari-hari biasa sulit menemukan waktu untuk kumpul bersama atau berlibur hanya untuk sekedar refreshing atau semacamnya.

Ngomong-ngomong soal hari Minggu, jadi di postingan kali ini saya mau cerita sedikit kepada sobat pembaca semua. Yap, jadi belum lama ini saya abis ikut lomba lari lagi, jaraknya itu 5 kilometer mungkin akan mudah jika menempuhnya menggunakan motor, tapi ketika kaki yang melakukan ya lumayan juga hehehe. Tepatnya itu hari Minggu, 14 Januari 2018 saya mengikuti "Bela Negara Run" yang bertempat di gedung Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat. 



Pada mulanya event ini akan diadakan pada tanggal 17 Desember 2017 dan pada saat itu bertepatan juga dengan event lari yang saya ikuti di Jakarta Selatan, otomatis karena ikut event yang di Jaksel makanya saya ngga ikut Bela Negara Run, tapi ternyata ada info bahwa Bela Negara Run di undur. Begitu saya tau info tersebut saya jadi ada keinginan untuk mendaftar namun entah kenapa masih ada keraguan dihati. Info tersebut bukan cuma saya yang tau, tapi orang tua saya pun tau, kemudian mereka menyarankan saya untuk ikut berpartisipasi lagi dalam event tersebut. Akhirnya, dengan dukungan yang saya dapat dari orang tua, saya merasa yakin untuk mendaftar di event tersebut. Bukan cuma saya, kali ini saya akan berjuang bersama adik saya yang turun di nomor 1,5 kilometer sedangkan saya di 5 kilometer.

Seperti perlombaan lari pada umumnya, sebelum hari perlombaan peserta diwajibkan untuk mengambil racepack. Racepack ini biasanya berisi baju, nomor BIB dan beberapa bingkisan lainnya tergantung event yang menyelenggarakan. Untuk pengambilan racepack itu sendiri ya wajib karena ada nomor BIB dan peserta yang tidak memiliki nomor BIB tidak diperkenankan untuk mengikuti perlombaan. Waktu itu saya ngambil racepack tanggal 10 Januari 2018, bertempat di gedung Urip kantor Kemenhan. Oh ya dalam event ini saya nggak cuma sama adik saya tapi ada temen saya yang juga ikut, sebut saja dia Apip(nama asli). Berhubung di hari itu dia nggak bisa ngambil racepack sendiri alhasil saya wakilkan pengambilan racepacknya dengan syarat melampirkan surat kuasa. Setelah racepack sudah didapat, siap menunggu hari perlombaan.


Saya berangkat dari rumah mbah saya yang berada di Cipinang Bali, Jakarta Timur pada pukul set 5 pagi. Pada lomba kali ini saya tidak hanya ditemani oleh uwa saya, melainkan kedua orang tua, adik saya yang berumur 3 tahun dan adik ibu saya (le panggilannya) juga ikut menemani. Sampai di kantor Kementerian Pertahanan itu kurang lebih pukul set 6 pagi, suasana disana pun belum terlalu ramai. Pada saat itu juga saya bertemu dengan Apip, jadinya bisa siap-siap(lomba) bareng. Setelah sesi foto-foto dan pemanasan sebelum lomba dimulai, saya dan Apip langsung menuju garis start, memposisikan diri ditempat terdepan :D. Entah memang sudah jadwalnya atau karena di undur, ternyata lomba akan dimulai pada pukul 7 pagi sedangkan pada saat itu masih pukul 6 kurang 10 menit masih ada sisa waktu yang cukup lama. Untungnya pembawa acaranya lumayan lucu jadi ya nggak terlalu jenuh nunggu mulainya lomba. 

Singkat cerita, pak Menteri pun di persilahkan untuk mengangkat bendera sebagai tanda perlombaan dimulai. Peserta pun mulai berlari dengan penuh semangat. Oh ya saya lupa bilang, jadi Bela Negara Run ini ada 3 kategori yaitu kids 1,5 kilometer, teen 5 kilometer dan adult 12 kilometer. Untuk mulainya perlombaan kategori 5k dan 12k itu digabung (start bareng), sedangkan yang 1,5k mulainya pukul 7 lewat 15 menit. Begitu bendera diangkat saya pun langsung berlari meninggalkan teman saya hehehe.

Pada awal perlombaan di mulai langkah kaki para peserta sangat cepat, namun saat mencapai kilometer berikutnya sudah mulai ada yang kelelahan bahkan ada yang sudah berjalan pelan. Untuk rute 5 kilometer bisa sobat liat pada peta dibawah ini.


Saya nggak akan bercerita banyak soal rute-rute yang saya lewati, karena jujur saya juga nggak terlalu hapal dengan nama jalan, tempat, dan sebagai macamnya. Yang pasti begitu saya sudah mau memasuki kilometer ke 3 rasa haus melanda kerongkongan saya, untung saja saya sudah dekat dengan water station, jadi bisa langsung ambil minum. Saya nggak minum terlalu banyak saat itu, sisanya saya pergunakan untuk mengguyur kepala saya :D (kurang shampo aja tuh). Finally, saya dapat finish dengan kondisi yang baik, Alhamdulillah nggak ada kendala sama sekali :).


Inilah yang saya dapatkan ketika sampai di garis finish. Mungkin sebagian orang berfikir itu hanya sekedar medali biasa, namun medali ini memiliki arti tersendiri bagi saya termasuk medali saya yang lainnya. Medali yang saya dapatkan dalam perlombaan lari merupakan hasil kerja keras saya, baik dalam berlatih ataupun kerja keras untuk mencapai garis finish. Semua ini tidak ada yang instan, saya berlatih cukup keras setiap hari dan tidak jarang saya merasakan rasa sakit, terutama pada kaki saya. 

Jujur, setiap mengikuti perlombaan lari ada dimana saya merasa mulai menyerah terhadap diri saya, padahal saya bisa. Namun, pikiran saya memerintahkan saya untuk terus berlari sampai garis finish dan ternyata saya memang sanggup untuk menyelesaikannya. Itulah yang dikatakan oleh pelari ultra idola saya "Dalam berlari peran fisik bagi saya hanya 20% dan 80% adalah kekuatan pikiran saya" -Hendra Wijaya-.

Itu saja pengalaman yang ingin saya bagikan kepada kalian semua, pembaca setia blog ini. Untuk kedepannya mungkin saya akan mencoba lomba lari dengan jarak yang lebih jauh lagi, makanya belakangan ini lagi latihan ketahanan fisik :D. Semoga dapat bermanfaat, mari berlari sejak dini. Berlari itu selain menyehatkan, juga menyenangkan loh :).


Wassalamualaikum...

0 Comments