Assalamualaikum...

Halo sobat semua, sorry nih saya baru sempet nulis lagi belakangan ini lagi sibuk sama urusan kuliah (pendaftaran). Ya bulan bulan ini saya lagi tes buat pendaftaran disalah satu universitas swasta di Bekasi. Anak sekolah hari Senin depan baru mulai masuk lagi, lumayan lama juga ya sob liburnya, semoga ngga lupa sama belajar ya adek-adek semua hehehe :D.

Ngomongin soal libur, liburan kali ini sobat pada kemana neh?? apa pada dirumah aja?? wahhh sayang banget kalo libur panjang ini nggak dipake buat jalan-jalan ya. Kalo saya sih belum lama ini ngetrack lagi di salah satu gunung yang berada di Jawa Tengah, tepatnya di Dieng. Gunung Prau, gunung yang menjadi pilihan saya dan teman-teman saya untuk kita daki pada liburan kali ini. Nah, di postingan saya kali ini saya bakal ngebahas sedikit soal pengalaman saya selama mendaki gunung Prau.

Saya berangkat dari Bekasi dengan tujuan terminal Pulogebang itu tanggal 5 Juli 2017, berangkat sore sekitar jam 3 sore. Sampe di terminal langsung pesan tiket bus, oh ya selama di terminal saya dan temen saya bertemu dengan pendaki lain yang akan mendaki gunung Sumbing di Dieng, wahhh tujuannya sama nih yaudah akhirnya kita berbaur aja sama mereka. Sampe Wonosobo pukul 6 pagi dan kita semua menuju basecamp (rumah omnya Rinjani : anak yang mau mendaki gunung Sumbing). Disana kita semua gabung bareng ngobrolin banyak hal sampe pada pukul 9 kita semua berangkat dengan tujuan yang berbeda. Saya sama rombongan saya mau ke patak banteng (pos pendakian Prau) dan rombongannya Rinjani mau ke pos pendakian Sumbing. 

Satu jam perjalanan telah berlalu dan akhirnya saya dan temen-temen saya sampe di patak banteng. Kedua temen saya sebut saja Afif dan Putra (ini nama asli) melakukan registrasi pendakian di basecamp patak banteng. Setelah registrasi kita semua langsung cau mendaki, oh ya di pendakian kali ini kita ketemu temen lagi nih (baru kenal) ada dua orang, namanya Firgi dan Dany (lagi-lagi nama asli) jadi kita dari basecamp naik ber-tujuh. Awal naik langsung disambut sama puluhan anak tangga sob sebelum sampe kaki gunung Prau. Tracknya lumayan menguras tenaga jadi ya kita semua istirahat terus selama pendakian. 

hampir sampe puncak.

Sobat sekalian tau nggak apa bedanya mendaki gunung di daerah Jawa Barat sama di daerah Jawa Tengah?. Nyerah? oke bedanya adalah kalo ketemu pendaki lain kalo di Jawa Barat "mari a" kalo di Jawa Tengah "marimas". Nah pas kemaren tuh banyak banget saya ketemu sama pendaki lain hehehe bikin haus, kenapa bikin haus? soalnya kita semua bilang "marimas" berkali kali :v cuma becanda sob. Inilah letak serunya kalo naik gunung, kalo di jalan biasanya kita enggan untuk menyapa kepada orang yang nggak kita kenal tapi kalo di gunung semuanya saling sapa-menyapa keren nggak tuh :).

Nggak kehitung berapa jam kita mendaki dan ahirnya sampe juga diatas yang namanya bukit Teletubbies, disinilah tempat kita bakal mendirikan tenda. Udaranya itu loh sob brrrr dingin banget nggak nanggung-nanggung, tapi semua perjuangan kita terbayarkan karena keindahan alamnya yang terlihat dari atas gunung Prau ini. Ketika malam telah berlalu dan sang fajar mulai datang semua pendaki pun keluar dari tendanya masing-masing untuk sekedar mengabadikan keindahan alam diatas gunung Prau lewat kamera mereka masing-masing tak terkecuali saya. Berikut keindahan alam yang saya abadikan lewat hp temen saya :v.



Kadang untuk foto-foto diatas gunung itu harus cepet karena kabut selalu datang menyambut, anginnya juga lumayan kenceng sob.


foto ala-ala :v.

Di atas gunung Prau ini saya belajar bahwa perjuangan sangat dibutuhkan untuk hidup ini. Saya yakin bahwa perjuangan yang saya lakukan hanya akan mendapat dua jawaban "Berhasil" atau "Gagal" dan kalaupun gagal pilihan saya juga ada dua "Bangkit" atau "Menyesal".

Bonus bagi para pendaki puncak :D.

Salam buat pembaca My Blog My Daily dari MT. Prau 2565 mdpl :). Semoga apa yang saya lakukan ini dapat menginspirasi kalian semua, sampai jumpa di postingan berikutnya.

Wassalamualaikum...

0 Comments