Assalamualaikum...

Selesai sudah saya membaca novel "Rindu" karya om Darwis Tere Liye. Novel ini merupakan novel pertama yang saya baca, dari karya beliau. Novel yang memiliki 544 jumlah halaman ini, mengandung banyak sekali pembelajaran hidup di dalamnya. Setelah membacanya saya berseru kata hebat, karena jujur memang baru kali ini saya membaca novel yang bener-bener bagus ceritanya, salut banget deh sama om Tere Liye. Nggak kebayang deh berapa lama proses nulis novel ini, dan juga kayanya beliau belajar banyak sejarah demi untuk menulis novel ini :).



Novel ini mengisahkan sebuah perjalanan ribuan umat manusia, khususnya umat islam dalam melakukan perjalanan yang paling ingin di lakukan oleh umat islam manapun. Perjalanan haji. Menaiki kapal Blitar Holland, kapal uap yang awalnya hanya mengangkut rempah-rempah, namun kini di alih fungsikan sebagai kapal penumpang jamaah haji. Karena lebih menguntungkan dibanding hanya mengangkut rempah-rempah. Perjalanan dimulai dari pelabuhan awal yaitu pelabuhan Makassar, berhenti di beberapa pelabuhan di Nusantara, dengan pelabuhan terakhir Aceh sebelum ke pelabuhan Kolombo.

Adalah Ahmad Karaeng(Gurutta), Daeng Andipati, Ambo Uleng yang menjadi tokoh utama dari cerita ini. Seluruh umat islam dari berbagai daerah di Nusantara yang hendak berangkat haji terkumpul menjadi satu di kapal Blitar Holland. Saling mengenal satu sama lain, saling membantu dalam banyak hal dan tentunya dalam hal positif. Saling membagi ilmu, agar bertambah ilmunya sebelum sampai di tanah suci. Dan kapal itulah yang menjadi saksi bisu terciptanya 5 buah pertanyaan, berdasarkan peliknya kehidupan manusia.

Berikut sinopsisnya :

"Apalah arti memiliki,
ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?

Apalah arti kehilangan,
ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan,
dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?

Apalah arti cinta,
ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya
indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas
sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun?

Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak
melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakaan saat
kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya
setipis benang saja."

Ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang
kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi.
Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang
kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang
kerinduan.

Novel ini menurut saya [RECOMENDED] banget bagi kalian yang suka baca novel. Baca novel ini serasa lagi belajar sejarah hehehe. Ya, mungkin segitu aja untuk postingan saya kali ini, semoga dapat bermanfaat. Terima kasih untuk om Darwis Tere Liye atas pelajaran lewat bukunya, sukses terus ya om, dan juga terima kasih buat temen saya yang udah minjemin buku ini :D.

Wassalamualaikum...

0 Comments