Assalamualaikum...

Halo sobat My Blog My Daily, makasih buat yang selalu setia pantengin blog ini, jangan lupa tinggalin komen ya. Oke sob jadi di postingan kali ini saya bakal ngebahas sinopsis dari novel yang berjudul "SPORA" karyanya bang Alkadri. Jadi ini novel pertamanya yang bergenre horor, walau ini novel pertamanya yang bergenre horor namun novel ini bener-bener sukses bikin saya penasaran. Entah kenapa kalo udah baca ini novel tuh bener-bener harus di tuntasi pada hari itu juga, jadi buat kalian yang pengen baca ini novel harap tuntaskan segala kerjaan ataupun yang lainnya, ya supaya langsung kelar bacanya gitu. Soalnya ini novel bener-bener bikin penasaran!!.


cover novel SPORA

Oh ya, novel ini juga menyisipkan cerita dongen di dalamnya yang berkaitan dengan isi cerita di dalamnya. Kalau bisa bisa saya simpulkan sih novel ini tentang karma bagi orang yang ingin mengetahui apa yang seharusnya tidak boleh ia ketahui.

Sinopsis

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang kurcaci.
Ia tinggal di sebuah gua di dalam gunung.
Gunung yang menjulang tinggi melampaui langit.
Tubuhnya kecil, rupanya buruk, dan
perangainya pun kasar.
Namun, sang kurcaci memiliki sesuatu.
Sesuatu yang diinginkan oleh segenap manusia
di kaki gunung.

Di suatu pagi, Alif menemukan sesosok
mayat tergeletak di lapangan sekolahnya.
Kepalanya pecah berkeping-keping. Sejak saat itulah, mimpi
buruk Alif dimulai. Satu persatu orang di sekitar Alif jatuh
menjadi korban, mati dalam kondisi mengenaskan tanpa
diketahui penyebabnya. Polisi mulai melakukan penyelidikan
dan mencurigai keterlibatan Alif. Bersamaan dengan itu, masa
lalu Alif yang kelam datang untuk menghantuinya kembali.

Monster itu telah bangkit.
Dan ia takkan berhenti membunuh hingga manusia terakhir
mati.

Dan yang bikin serunya lagi di dalam novel ini di sisipin gambar beberapa kejadian pentingnya loh, jadi kita bisa lebih masuk ke ceritanya.

Penemuan mayat di lapangan sekolah

Oke sob, mungkin segitu aja untuk pembahasan kali ini semoga postingan saya dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum...


0 Comments