Assalamualaikum...

Saya memang tidak terlalu suka ngemil, tetapi saya tidak akan bisa menolak ciki masa kecil saya yang satu ini. Ciki itu bernama Chuba. Chuba merupakan salah satu ciki yang membuat masa-masa kecil saya berwarna dan penuh dengan kelezatan hehehe.



Saat galau kalah bermain benteng, sebal karena harus ketahuan saat bermain petak umpat, dan menangis karena di curangi oleh teman, chuba selalu ada dan membuat saya ceria lagi.

Chuba merupakan cemilan yang berbahan dasar singkong dan di potong tipis bergelombang layaknya genting rumah. Sobat pasti sudah tahu kan soal ciki Chuba?. Chuba memang tidak hanya berbahan dasar singkong sob, tetapi untuk Chuba singkong itu memiliki tiga rasa kalau saya tidak salah. Rasa itu terdiri dari keju, balado, dan juga rasa ayam untuk Chuba SOS. Nah, untuk yang rasa ayam ini Chubanya itu unik sob, tidak seperti yang balado dan keju ia bentuknya seperti runtukan gitu dan tidak utuh.


Tetapi, kalau rasa ya tetap ajib lah hehehe.

Dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan yang banyak dari segi kemasan Chuba. Perubahan yang ada seingat saya ya pada logonya saja sob, selebihnya bungkus kemasan ciki Chuba selalu di dominasi dengan warna putih dengan garis-garis ungu untuk yang rasa balado dan garis-garis oren untuk yang rasa keju.

Kemasan Chuba jaman dulu.
Sumber gambar : talitha-allaboutme.blogspot.com

Kemasan Chuba jaman sekarang.


Untuk Chuba SOS rasa ayam itu kemasannya berbeda dari yang lain, ia memiliki motif polkadot merah. Dari segi logo Chubanya juga berbeda. Di banding ketiga rasa Chuba singkong yang ada, saya lebih suka dengan rasa balado karena rasanya pedas manis dan enak, apa sobat juga sama seperti saya?.

Chuba SOS.
Sumber gambar : instagram @tukangjajanid.


Dahulu saya membeli ciki Chuba ini seharga 500 rupiah saja, tetapi sekarang sudah mengalami kenaikan harga sebesar 500 dan menjadi 1000 rupiah. Ya masih tergolong murah sih sob, itulah mengapa warung di dekat rumah saya baru saja nyetok Chuba eh sudah ludes saja hehehe. Sebenarnya sih ya adik-adik saya juga terlibat di dalam kasus peludesan Chuba tersebut.

Setelah sekian lama tidak menjual atau menyetok Chuba, warung di dekat rumah sekaligus tetangga saya akhirnya menjual ciki legendaris itu lagi. Tidak perlu lama saya pun langsung melesat menuju warung dan membeli Chuba tersebut. Tetapi saya kurang beruntung sob, disana hanya tersisa dua buah ciki Chuba saja, rasa balado satu dan rasa keju satu. Entah kenapa keduanya bisa saling tersisa satu buah seperti itu.


Meski begitu saya pun tetap membeli ciki kesukaan saya itu hehehe. Ya, saya memang tidak terlalu suka ngemil, tetapi beda urusannya jika cemilannya ciki yang satu ini.

Baik balado maupun keju, keduanya memiliki rasa yang sangat enak. Meski tidak banyak perubahan yang dilakukan pada ciki Chuba, tetapi rasa-rasanya ciki ini akan terus laris terjual untuk beberapa tahun kedepan. Ya, jangan terlalu di dengerin sob ini hanya prediksi ngawur dari tukang ngayal aja.

Ada yang sudah lama tidak memakan ciki yang satu ini dan tiba-tiba merasa kangen setelah membaca tulisan saya?. Ciki Chuba akan cocok sebagai cemilan di sela-sela kegiatan ngeblog kita sob, apalagi kalau minumnya itu Teh Botol Sosro, cocok banget deh hehehe.

Wassalamualaikum...

4 Comments

  1. Aku malah baru tau ada chuba. Klo chiki, taro, jetZ , Potatao, Qtela, gitu sering lihat. ..

    Bisa jadi aku yang nggak eh. Tapi jadi penasaran sama chuba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh sayang banget baru tau soal chuba, enak loh rasanya hehehe

      Delete
  2. oh, keripik ini ya mas, saya sering banget dulu mkannya, sama keripik hoka-hoke bento itu,..he-he

    ReplyDelete
  3. Kalau makan keripik singkong aneka rasa kaya Chuba nggak bakalan berhenti kalau belum habis hehehe

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar :)