Ceritaku
Mengenang Masa Kecil : Warna Baju Harus Sama di Malam Minggu
Assalamualaikum...
Sumber gambar : m.marishe.com |
Seharian ini saya di sibukkan dengan kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh jurusan saya. Lelah rasanya, tetapi melihat anak-anak tadi tersenyum dan bergembira saya pun juga ikut merasakan hal yang sama.
Mesikpun lelah, mata ini pun masih saja tetap melek dan belum mengantuk walau malam sudah cukup larut. Tidak ingin terlalu menyia-nyiakan waktu dengan menonton youtube saja, saya pun akhirnya mencoba untuk membuat jari-jari ini menari indah di keypad handphone untuk merangkai kata.
Merangkai sebuah kata yang nantinya akan menjadi tulisan yang seperti sobat sedang baca ini. Saya ingin bercerita tentang kebiasaan unik saya dan teman-teman semasa kecil dulu. Ya, itu memang unik dan entah anak-anak di tempat lain juga menerapkan hal yang sama atau tidak. Jika iya, hemmm, sepertinya itu tidak akan unik lagi.
Ada sebuah kebiasaan yang saya dan teman-teman terapkan ketika bermain dulu. Malam minggu adalah malam kebebasan bagi kami, saat malam pada hari biasa kami tidak di perbolehkan main karena esok pagi sekolah, malam minggu tentu saja berbeda.
Pada malam minggu kami di perbolehkan bermain oleh masing-masing orang tua kami. Dengan syarat kami pun harus tetap ingat waktu untuk pulang, kalau tidak ya ibu atau bapak akan mencari kami dan mungkin saja akan ada omelan sesampainya kami di rumah.
Nah di malam minggu itu ada sebuah kesepakatan yang selalu kami terapkan ketika hendak bermain. Saya dan teman-teman saya dulu selalu janjian untuk memakai baju dengan warna yang sama. Entah apa maksudnya, tetapi ya memang kami dulu selalu melakukan hal itu. Jadi saat malam minggu tiba, di daerah saya akan di penuhi anak-anak dengan warna baju yang sama.
Unik bukan? Hemmm, apakah dulu sobat juga suka janjian seperti itu bersama teman-teman sewaktu kecil?.
Banyak permainan yang kami mainkan di malam minggu, mulai dari bermain badminton atau bulu tangkis, sampai bermain petak umpet. Bermain petak umpet dengan semua pemain di dalamnya memakai baju dengan warna yang sama tentu saja akan mempersulit yang jaga untuk menebak orang yang ia lihat nantinya.
Jadi, seorang yang jaga saat bermain petak umpet di malam minggu tentu saja ia sedang sial. Bagaimana tidak? Dia pasti akan mengalami kesulitan untuk menebak dengan betul orang yang ia lihat saat permainan berlangsung. Saya pun sering menjadi orang yang harus jaga saat bermain petak umpet di malam minggu.
Tentu saja saat itu saya sial. Sudah pasti berkahir dengan saya jaga lagi dan lagi.
Saya tidak tahu ide untuk memakai baju dengan warna yang sama itu dari siapa awalnya. Tetapi meski terdengar agak aneh dan merepotkan, kami semua tetap melakukannya. Tidak semua orang memiliki baju dengan banyak warna, maka dari itu kami memutuskan untuk hanya menggunakan tiga warna yaitu merah, hitam, dan putih.
Walau sudah di tetapkan tiga warna tersebut, terkadang masih saja ada anak yang warna bajunya lain sendiri saat bermain. Ada yang beralasan bahwa bajunya sedang di cuci dan sebagainya. Ya walau ia tidak menggunakan baju dengan warna yang sama sesuai ketetapan di malam minggu itu, tetap saja ia adalah teman dan tetap diajak bermain bersama.
Meski begitu, terkadang masih akan ada rasa minder disaat hanya kita seorang yang warna bajunya lain.
Mungkin hal ini terdengar aneh, tetapi ya begitulah saya dan teman-teman saya dulu. Penuh keceriaan dan bermain merupakan hal yang selalu ada di pikiran.
Wassalamualaikum...
1 Comments
kami panggil geng boria esp time raya
ReplyDeleteSilahkan Berkomentar :)