Ceritaku
Pengalaman Kehilangan Kunci Motor
Assalamualaikum...
![]() |
Sumber gambar : saibumi.com |
Halo sobat My Blog My Daily, apakabar kalian semua? Semoga kalian semua sehat-sehat saja ya. Saya sudah agak lama tidak menyapa sobat seperti ini hehehe. Diantara sobat semua ada yang pernah kehilangan kunci motor tidak? Merasa kehilangan saat motor sobat berada di parkiran umum, entah itu parkiran rumah sakit, sekolah, ataupun kantor. Pernah mengalami? Kalau saya sih pernah.
Nah, kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya kehilangan kunci motor sob. Saya malah sudah dua kali mengalami kehilangan kunci motor. Kenapa bisa sampai hilang? Ya tentu saja karena kecerobohan saya sendiri, semoga saja dengan cerita ini sobat bisa menjadi lebih teliti lagi dan tidak ceroboh seperti saya. Kalau gitu, langsung saja di simak ya sob.
Kehilangan Kunci Motor saat Berlari di Marakash
Kejadian ini sudah cukup lama, mungkin sekitar dua atau tiga tahun yang lalu. Tetapi saya masih bisa mengingatnya dengan jelas, karena itu merupakan kejadian yang memang sulit untuk saya lupakan. Dimana pada saat itu saya benar-benar ceroboh sob.
Saya mulai menyukai olahraga lari itu sejak duduk di kelas 2 SMK. Awalnya saya sangat tidak suka berlari, tetapi setelah mengetahui manfaat besar yang ditimbulkan dari olahraga lari maka saya pun mulai rutin melakukannya. Sebagai pemula dalam olahraga lari, tentu saya belum bisa berlari dengan jarak yang jauh. Pada saat itu saya hanya bisa berlari 3 sampai 5 putaran Marakash saja, yang mana setiap putarannya berjarak 500 meter.
Karena saya baru pulang sekolah pada pukul 3 sore, maka saya selalu berlari pada pukul 4 atau 4 lebih 30 menit. Ya supaya ada jarak untuk beristirahat sebentar, karena kan baru pulang sekolah. Nah, hilangnya kunci saya itu ya ketika saya berlari di sore hari.
Setelah berlari dan hendak pulang, saya tidak menemukan kunci motor saya di saku celana. Saat itu saya panik sejadi-jadinya, tetapi saya agak sedikit lega saat mengetahui motor saya masih ada. Saya pun terus mencari dan mencari, sampai saya berkeliling satu putaran lagi untuk mencari kunci motor saya. Semua yang saya lakukan pun hasilnya nihil, kunci motor tidak di temukan juga, sampai saya mencurigai satu hal.
Saya curiga, jangan-jangan saat saya membuka tempat penyimpanan dibawah jok motor untuk mengambil sepatu, saya tidak sengaja menaruh kunci tersebut di dalamnya. Tetapi saya mencoba melakukan pembelaan bahwa saya sering membuka jok dan tidak mungkin rasanya jika benar saya malah menaruh kunci tersebut di dalam. Rasanya itu merupakan perilaku yang sangat bodoh, tetapi bisa saja hal itu terjadi.
Karena bingung harus mencari dimana lagi dan itu satu-satunya dugaan atau kecurigaan yang ada di pikiran saya. Pada akhirnya saya pun nekat membuka jok motor dan merogoh isinya dari samping. Memang itu merupakan hal yang mustahil, mengingat jok motor dalam keadaan terkunci. Tetapi karena tidak ada pilihan lain ya saya pun tetap melakukannya.
Sampai akhirnya kegiatan aneh saya tersebut pun di lihat satpam parkiran Marakash, saya pun dipanggil untuk segera menghampirinya di pos keamanan. Sesampainya disana saya di tanya tentang apa yang barusan saya lakukan tersebut. Saya hanya menjawab bahwa saya mencari kunci yang tidak sengaja saya masukkan kedalam jok motor, kemudian si satpam memastikan bahwa benar dimasukkan kedalam jok atau saya lupa bahwa kunci masih menggantung di lubang kunci jok motor.
Saya pun terdiam dan bertanya di dalam hati, "apa iya kunci motor saya masih menggantung?". Selanjutnya satpam tersebut pun mengeluarkan sebuah kunci motor dari laci meja dan benar saja, itu kunci motor saya. Ia berkata bahwa tadi ada orang yang melihat kunci motor saya masih menggantung di lubang kunci jok motor, kemudian orang tersebut pun segera memberikannya ke satpam. Sungguh seseorang yang baik hati, sampai saat ini saya tidak tahu siapa orang baik tersebut.
Kemudian si satpam pun memberikan kunci motornya kepada saya setelah ia mencatat beberapa hal di sebuah buku kerja miliknya. Sungguh memalukan jika di ingat-ingat dan melihat buku si satpam, sepertinya ada puluhan orang juga yang ceroboh seperti saya hehehe, Saya bukanlah satu-satunya.
Ya, itulah cerita saya ketika kehilangan kunci motor saat berlari di Marakash.
Kehilangan Kunci Motor di Rumah Sakit
Beberapa hari ini saya sedang bolak balik ke rumah saya, rumah sakit, dan kampus. Itu karena dari hari Senin kemarin nenek saya masuk rumah sakit sob, kabar tersebut sempat mengagetkan saya dan keluarga. Kabar tersebut datang dari tante saya pada tengah malam dan kemudian saat itu juga nenek saya langsung di larikan ke rumah sakit terdekat.
Saya tidak akan membahas hal tersebut lebih lanjut, intinya saya kehilangan kunci motor setelah berkunjung atau menjenguk nenek saya di rumah sakit. Dan lagi-lagi itu semua karena kecerobohan saya.
Hari Jumat kemarin saya, adik saya yang berumur 4 tahun, dan kedua orang tua saya pergi kerumah sakit untuk menjenguk sekaligus menemani nenek saya. Kami berangkat pukul 10 pagi dan sampai pada pukul 11, meskipun saya ada kelas jam 1 tetapi saya tetap ingin menjenguk nenek saya. Sobat pun bisa menebak pastinya, ketika sudah saatnya saya berangkat kuliah, saya pun kelimpungan mencari kunci motor saya.
Saya merogoh saku celana saya beberapa kali, logika nya sih ya saya tidak harus merogoh sampai berkali-kali jika saat percobaan pertama tidak ditemukan. Tetapi yang namanya panik ya, saya berharap kunci tiba-tiba ada dan saat merogoh pertama itu saya kurang teliti atau bagaimana gitu. Tetapi percuma saja, mau dicari sampai berapa kali pun kunci motor tetap tidak di temukan.
Karena ini sudah yang kedua kalinya, tentu saya pun langsung menduga bahwa kunci masih menggantung di lubang jok motor. Kemudian saya pun mencoba untuk keluar dan memeriksa motor saya di parkiran. Sesampainya disana, motor saya tetap ada tetapi tidak ada kunci yang menggantung di lubang kunci jok motor.
Untuk memastikan bahwa kunci motor saya benar-benar tidak ada di kamar rawat nenek saya, maka saya menghubungi ibu saya. Beliau berkata disana tidak ada kunci motor apapun dan karena ini yang kedua kalinya maka saya sudah tahu harus kemana. Ya, saya harus ke pos keamanan.
Sesampainya di sana saya melapor kehilangan kunci, lalu saya di tanya perihal ciri-ciri motor, dimintai stnk, dan ktp. Kemudian benar saja ia mengambil satu buah kunci motor dari laci meja yang mana itu merupakan kunci motor saya. Ia berkata bahwa tadi ada yang menemukan dan di berikan kepadanya. Bukan sob, ini bukan dejavu. Ini semua karena saya saja yang ceroboh.
Lagi-lagi seperti saat kehilangan kunci motor di Marakash, ibu-ibu satpam tersebut pun mendata saya, lalu ia menyerahkan kunci, ktp, dan stnk saya yang sempat saya serahkan kepadanya tadi. Huhh, semoga saja ini terakhir kalinya saya kehilangan kunci motor.
Buat sobat semua yang membaca tulisan ini hendaklah selalu berhati-hati dan jangan terburu-buru ya setelah memarkirkan kendaraan di parkiran umum. Siapa tahu kunci motor sobat masih menggantung di motor seperti yang saya alami.
Yap, semoga saja kejadian kehilangan kunci motor di parkiran rumah sakit adalah yang terakhir dan tidak lagi terjadi kejadian yang serupa. Untuk kunci motor saya, bersuaralah, berteriaklah ketika saya lupa dan meninggalkan kamu tegantung di lubang kunci motor. Jangan kamu diam saja, please.
Ini yang terakhir sob, sebenarnya ini bukan cerita tentang kehilangan kunci motor. Tetapi ini masih tentang kecerobohan yang saya lakukan dan masih berhubungan dengan motor, simak ya ceritanya.
Meninggalkan Handphone di Motor
Pada motor matic, terutama motor Beat di bawah stang motor itu terdapat bagasi mini atau tempat menaruh barang yang ukurannya kecil. Tempat tersebut biasanya saya gunakan untuk menaruh botol minuman, brosur yang saya dapatkan dari orang yang menyebarkannya di jalan, dan handphone pun pernah saya taruh disitu.
Suatu hari saya berangkat menuju sekolah SMK saya secara terburu-buru, maklum lah sob namanya anak sekolah pasti pernah telat. Awalnya saya tidak merasa apa-apa, namun pada saat bel istirahat pertama saya menyadari bahwa handphone saya tidak ada di tas. Saya sudah mencari seisi tas, saya keluarkan semua isi di dalam tas tetapi tetap tidak ketemu juga.
Di tengah-tengah kebingungan, tiba-tiba saya ingat bahwa saya sempat menaruh handphone saya di bagasi mini dibawah stang motor Beat saya. Dengan perasaan campur aduk, saya pun langsung cepat melesat menuju parkiran untuk memastikan keberadaan handphone saya itu.
Sesampainya di parkiran saya pun segera mencari tempat motor saya di parkirkan. Beruntungnya handphone saya masih berada di tempat semula, kalau sampai tidak ada entah seperti apa jadinya nanti. Saya sudah pasti harus siap mendengar amukkan ibu jika handphone saya hilang karena kecerobohan saya.
Dari ketiga pengalaman saya diatas menegaskan bahwa kita harus selalu teliti, berhati-hati, dan jangan ceroboh. Hendaklah untuk tidak terburu-buru ketika sedang memarkirkan motor, karena siapa tahu kunci motor masih tergantung seperti saya.
Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi contoh buat sobat pembaca semua supaya sobat tidak mengalami hal yang sama. Mungkin segitu saja sob untuk tulisan kali ini dan semoga dapat bermanfaat.
Terimakasih karena sudah membaca tulisan saya ini dan mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Wassalamualaikum
0 Comments
Silahkan Berkomentar :)